Sleman Mulai Laksanakan Vaksinasi Anak Dosis Kedua
Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Mulai Laksanakan Vaksinasi Anak Dosis Kedua (ilustrasi). | Foto: Antara/Basri Marzuki
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melaksanakan vaksinasi dosis kedua bagi anak usia 6 hingga 11 tahun setelah cakupan vaksinasi anak dosis pertama mencapai 92 persen.
"Sampai saat akhir Januari, cakupan vaksinasi anak dosis pertama telah mencapai 92 persen dari jumlah sasaran 95,950 anak, sedangkan dosis kedua yang pelaksanaannya mulai berjalan sudah mencapai sekitar delapan persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana di Sleman, Selasa (1/2/2022).
Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk segera menuntaskan vaksinasi COVID-19 bagi anak, baik dosis pertama maupun dosis kedua. "Cakupan vaksinasi anak di Sleman ini sebenarnya meleset dari target awal yang dicanangkan dosis pertama bakal rampung pada 27 Januari. Karenanya anak usia 6-11 tahun yang belum divaksin akan diminta segera vaksin, anak-anak yang belum vaksin, akan kami sasar kembali," katanya.
Ia mengatakan, vaksinasi bagi anak ini terus dikejar hingga tuntas semuanya. "Sampai saat ini juga belum ada laporan orangtua maupun anak yang menolak vaksinasi. Sebelumnya kami juga telah melakukan sosialisasi secara menyeluruh, dan pemberitahuan ke orang tua sehingga tidak ada penolakan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan, program vaksinasi ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sleman menghadapi lonjakan kasus gelombang ketiga penularan COVID-19. "Adanya peningkatan kasus di Indonesia dengan munculnya varian Omicron telah diantisipasi. Salah satunya dengan akselerasi program vaksinasi, baik vaksinasi anak usia 6-11 tahun, maupun vaksinasi lanjutan atau penguat (booster) dosis ketiga," katanya.
Ia mengatakan, selain itu penerapan protokol kesehatan secara ketat juga terus dilakukan. "Karena COVID-19 varian apapun masih bisa menyerang orang yang sudah divaksin. Namun akan menjadi ringan. Tetapi kalau dengan prokes ketat, tidak terserang COVID-19," katanya.