Rabu 02 Feb 2022 05:58 WIB

Sekolah Muhammadiyah Australia Resmi Beroperasi

Muhammadiyah Australia College di Melton menyambut angkatan pertama siswa sekolah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Aktivitas perdana sekolah Muhammadiyah Australia.
Foto: Tangkapan Layar
Aktivitas perdana sekolah Muhammadiyah Australia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Muhammadiyah Australia College di Melton menyambut angkatan pertama siswa sekolah pada Senin (31/1/2022). Dekorasi kantor depan dan ruang kelas, dipasang spanduk besar bertuliskan, 'Welcome to Muhammadiyah Australia College: School of Akhlaq, School of Ihsan'.

"Hari ini tidak hanya menjadi hari yang spesial bagi siswa dan orang tuanya, tetapi juga menjadi momen bersejarah bagi gerakan Muhammadiyah dan Muhammadiyah Australia College. Hari ini menandai hari pertama resmi beroperasinya lembaga pendidikan pertama Muhammadiyah di Australia," kata Kepala Sekolah Muhammadiyah Australia College, Muhammad Edwars, dalam laman Facebook Muhammadiyah Australia College.

 

President of the Muhammadiyah Australia College Board of Directors, Hamim Jufri turut menyampaikan pidato singkat tentang visi dan misi sekolah. Sementara  Edwars, berbicara tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan pendidikan Australia dalam mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga dunia yang berkontribusi pada komunitas luas. 

 

"Saya tegaskan kepada semua sekolah memiliki komitmen untuk memiliki nilai-nilai Islam yang kuat dan akan menunjukkan rasa hormat dan penghormatan terhadap Alquran dengan merekrut guru-guru berkualitas yang memiliki sanad. Saya mengambil kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua dalam perjalanan pendidikan anak mereka adalah sangat penting dan bahwa mereka didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan mereka dan memberikan nasihat dan dukungan kepada mereka," ucap Edwars.

 

Edwars mengatakan, pada jam 10.00 pagi, guru kelas mengantar siswanya ke kelas masing-masing. Tidak ada satu siswa pun yang menangis atau berpegangan pada orang tuanya. Mereka pindah ke kelas dengan tertib, dan senyum lebar. Tidak butuh waktu lama bagi murid untuk mengenal satu sama lain, dan mereka tidak malu berpartisipasi serta berkolaborasi dalam diskusi kelompok.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement