REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PayPal Holdings Inc memproyeksikan pendapatan dan laba pada kuartal I 2022 akan mengalami penurunan. Perjanjian operasi PayPal dengan eBay yang berakhir memberikan dampak kepada volume transaksi dan membuat saham PayPal turun 17,4 persen.
Transisi EBay diperkirakan akan memberikan tekanan pendapatan sebesar 600 juta dolar AS pada paruh pertama tahun ini. "Pada paruh kedua tahun ini, saya berharap dapat berhenti menyesuaikan eBay dan membiarkan kekuatan hasil inti kami," kata Chief Executive Officer PayPal Dan Schulman dikutip dari Reuters, Rabu (2/2/2022).
CEO Vespula Capital Management Jeff Tomasulo mengatakan setelah menghabiskan, lebih dari satu dekade di bawah eBay, PayPal dikeluarkan dari operator pasar e-commerce itu pada 2015. Lalu Paypal meleset dari proyeksi keuntungan dan memberikan pukulan tersendiri.
"Banyak dari saham-saham ini telah terdorong naik selama bertahun-tahun dan memiliki valuasi yang sangat tinggi," ungkap Tomasulo.
Pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan melambat lebih jauh pada kuartal pertama 2022. PayPal juga memproyeksikan kenaikan enam persen jauh lebih rendah dari pertumbuhan 11,7 persen yang diperkirakan oleh analis.
Perusahaan yang berbasis di San Jose, California itu menambahkan 9,8 juta akun aktif baru bersih. Termasuk juga 3,2 juta akun dari akuisisi Paidy pada September 2021.
Setelah itu, total pendapatan PayPal naik 13 persen menjadi 6,9 miliar dolar AS pada kuartal IV 2021. Lalu PayPal menghasilkan 1,11 dolar AS per saham dan hasil tersebut sesuai dengan perkiraan.