REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana menjadikan BBM jenis Pertalite sebagai BBM penugasan. PT Pertamina (Persero) saat ini masih terlibat dalam pembahasan ini.
Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting menjelaskan, saat ini masyarakat memang sudah beralih konsumsi ke BBM berkualitas lebih baik dan ramah lingkungan. Hal ini ditunjukan dari konsumsi Pertalite yang mendominasi konsumsi jenis BBM lainnya.
"Saat ini lebih dari 70 persen konsumsi masyarakat ke Pertalite dibandingkan seluruh jenis gasoline yang ada," ujar Irto kepada Republika, Rabu (2/2).
Bahkan dari tahun ke tahun konsumsi Pertalite oleh masyarakat terus mengalami pertumbuhan. Dibandingkan 2020, konsumsi Pertalite pada 2021 kemarin naik 30 persen."More or less memang naik 30 persen," tambah Irto.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna menjelaskan data konsumsi menunjukan pada 2020 kemarin serapan pertalite mencapai 18 juta kiloliter. Sedangkan di tahun 2021 serapan pertalite mencapai 23 juta kiloliter.
Beralihnya masyarakat dari konsumsi Premium ke Pertalite juga ditunjukan dari kecilnya serapan Premium dari masyarakat. Dari total kuota Premium sebesar 15 juta kiloliter hanya terserap 3,4 juta kiloliter.
"Jadi memang secara statistik pertumbuhan konsumsi Pertalite terus tumbuh. Naik 30 persen dibandingkan 2020 ke 2021," ujar Montty.