REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda tiga desa (nagari) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (1/2) malam. Akibatnya, 60 rumah terendam, satu jembatan putus, dan lima hektare lahan pertanian tergenang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir itu berdampak terhadap 90 kepala keluarga (KK). "Jaringan komunikasi juga sempat terganggu di lokasi kejadian," kata Abdul dalam siaran persnya, Rabu (2/2).
Wilayah terdampak banjir ini adalah Nagari Pakan Rabaa Timur dan Nagari Batang Lolo Persiapan yang terletak di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Lalu Nagari Pasar Muara Labuh di Kecamatan Sungai Pagu.
Abdul menjelaskan, banjir ini terjadi karena hujan deras mengguyur wilayah setempat hingga mengakibatkan Sungai Batang Sulati meluap. Banjir mulai menyergap pemukiman warga pada Selasa sekitar pukul 18.30 WIB.
Usai kejadian, kata Abdul, Tim BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama tim gabungan segera menyambangi lokasi dan melakukan evakuasi. Tim BPBD juga berupaya memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Abdul pun mengingatkan warga Kabupaten Solok Selatan untuk waspada banjir dalam pekan pertama Februari 2020 ini. Sebab, BMKG memperkirakan ada enam kecamatan yang berpotensi terdampak banjir kategori rendah di kabupaten itu.
"Pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) hendaknya dilakukan secara periodik dengan cara bergotong royong oleh warga sekitar untuk meminimalisir terjadinya penyumbatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air siap menampung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengguyur," ujarnya.