REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sekelompok ekstremis Yunani menargetkan sebuah masjid di Dimetoka (Didymoteicho), sebuah kota dekat perbatasan Turki-Yunani, pada Senin (31/1) kemarin waktu setempat. Mereka menggantung spanduk anti-Islam di Masjid Celebi Mehmet (atau Masjid Sultan Bayezid).
"Islamisasi Meri (Evros) harus segera dihentikan," demikian bunyi spanduk tersebut, sebagaimana dilansir Daily Sabah, Rabu (2/2).
Partai Persahabatan, Kesetaraan dan Perdamaian (DEB), sebuah partai yang populer di kalangan minoritas Turki Yunani, mengutuk serangan itu. "Mereka (para penyerang) berusaha membentuk minoritas kami menurut perspektif mereka sendiri dengan mengabaikan agama minoritas Muslim Turki Barat Thrace, yang rasnya ditolak secara tidak adil di negara kami," kata DEB dalam sebuah pernyataan tertulis.
DEB sangat menyesalkan insiden itu. Menurut DEB, orang-orang Turki dari Thrace Barat, yang hidup dalam damai di kawasan itu tanpa membeda-bedakan orang, bahasa, agama atau ras, harus diperlakukan sebagaimana mestinya dan harus diambil sebagai contoh. "Kami sangat mengutuk (serangan) dan pemikiran fasis semacam itu, dan juga berharap mereka mengakhirinya sesegera mungkin," kata DEB.