Rabu 02 Feb 2022 19:31 WIB

Empat Imigran Rohingya Kabur dari Kamp Penampungan di Lhokseumawe

Jumlah imigran Rohingya yang kabur dari penampungan mencapai 12 orang.

Foto Udara tampak kamp penampungan tempat penempatan pengungsi Rohingya di Desa Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Foto Udara tampak kamp penampungan tempat penempatan pengungsi Rohingya di Desa Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe menyatakan empat imigran Rohingya kabur dari kamp pengungsian di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lhokseumawe.Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe Marzuki mengatakan empat pengungsi Rohingya kabur pada Ahad (30/1/2022).

"Dengan kaburnya empat orang tersebut, maka sudah 12 imigran Rohingya dari 105 orang yang ditampung di BLK Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, melarikan diri," kata Marzuki di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

Marzuki mengatakan empat imigran Rohingya kabur tersebut semuanya perempuan. Mereka yakni Solika (17), Ismat Ara (15), Kowser Bibi (21), dan Noor Kayes (21).

Empat imigran tersebut, kata Marzuki, melarikan diri dengan cara merusak pagar yang berada di belakang kamp pengungsian. Mereka diketahui tidak berada di kamp penampungan saat pendataan rutin di pagi hari.

Marzuki mengatakan Pemerintah Kota Lhokseumawe meminta UNHCR untuk segera memindahkan imigran Rohingya tersebut ke lokasi penampungan permanen di Sumatera Utara."Permintaan pemindahan tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya tindak pidana perdagangan orang yang melibatkan warga negara Indonesia," kata Marzuki.

Kaburnya imigran Rohingya dari kamp penampungan di BLK Kota Lhokseumawe juga terjadi pada Selasa (18/1/2022). Semua imigran yang kabur tersebut perempuan.Delapan imigran Rohingya yang kabur tersebut yakni Asma (15), Kismut (12), Khaleda Bibi (22), Mosona Begum (18), Noor Safa (18), Noor Kayas (24), Samira (18), dan Haresa (24).

Sebelumnya, 105 imigran Rohingya tersebut dievakuasi ke daratan Aceh setelah mereka terombang-ambing di Selat Malaka menggunakan kapal TNI Angkatan Laut akhir Desember 2021. Saat mendarat, para pengungsi yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan, karena diguyur hujan. 

Setelah turun dari kapal, mereka langsung mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan termasuk tes Covid-19. Kemudian, seratusan imigran Rohingya tersebut ditampung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lhokseumawe di di Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement