Rabu 02 Feb 2022 19:35 WIB

Kasus Covid-19 Kembali Naik, PB IDI: Perketat Prokes

Perlu evaluasi pembelajaran tatap muka utamanya di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten

Rep: haura hafizah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga melintas di kawasan kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/2/2022). Pemerintah setempat menutup kawasan kuliner Pasar Lama karena dinilai kerap menimbulkan kerumunan yang bisa menjadi lokasi penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah warga melintas di kawasan kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/2/2022). Pemerintah setempat menutup kawasan kuliner Pasar Lama karena dinilai kerap menimbulkan kerumunan yang bisa menjadi lokasi penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan kasus Covid-19 hari ini mencapai 16.021 kasus. Sehingga ia mengimbau masyarakat untuk perketat protokol kesehatan (prokes).

"Kasus baru harian 2 Februari 2022 mencapai 16.021 kasus. Padahal, 1 Januari 2022 masih 174 kasus. Ini pertanda penyebaran amat cepat dan akan banyak lagi bermunculan di banyak tempat. Saatnya memperketat agar peningkatan kasus yang pesat ini jadi melambat," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

Zubairi melanjutkan bagi yang mengira saat ini Indonesia telah masuk gelombang tiga. Menurutnya, Indonesia memang telah berhasil memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate serta klaster. "Tapi jangan panik. Kami bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," kata dia.

Ia menambahkan untuk semua rekan dan kolega. Dokter, perawat, sopir ambulans, sekuriti RS dan yang berada di belakang layar, ia ucapkan terima kasih. "Kami masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada. Sabar. Jangan terprovokasi. Fokus saja. Bismillah kami bisa," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) khususnya di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan juga Banten agar dievaluasi seiring dengan kenaikan kasus Covid-19. Hal ini disampaikannya saat rapat terbatas evaluasi PPKM secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (31/1/2022) kemarin.

“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta dan di Banten,” kata Jokowi dikutip dari siaran transkrip saat pengarahannya yang sempat diunggah di situs Setkab.go.id pada Selasa (1/2/2022).

Dalam arahannya, Jokowi juga mengingatkan jajarannya agar meningkatkan kehati-hatian menghadapi kenaikan kasus saat ini. Ia menyebut, kasus aktif saat ini mengalami kenaikan hingga 910 persen, dari sebelumnya 6.108 kasus pada 9 Januari 2022 menjadi 61.718 kasus pada 30 Januari.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement