Rabu 02 Feb 2022 21:15 WIB

Inggris Kejar Kesepakatan Perdagangan Lebih Baik dengan Israel

Inggris sedang mencari untuk membangun hubungan perdagangan baru di seluruh dunia

Bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto: Reuters
Bendera Inggris dan Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan mulai mencari kesepakatan perdagangan yang lebih baik dengan Israel pekan ini ketika Menteri Perdagangan Anne-Marie Trevelyan melakukan perjalanan untuk bertemu dengan rekannya dari Israel Orna Barbivai. Inggris sedang mencari untuk membangun hubungan perdagangan baru di seluruh dunia setelah meninggalkan Uni Eropa.

Inggris menargetkan negara-negara dengan ekonomi yang tumbuh cepat dengan kelas menengah yang kaya dan bertaruh akan ada permintaan untuk barang ekspor premium dan layanan profesionalnya.

"Tidak seperti di masa lalu, kami sekarang dapat bekerja dengan teman dan sekutu seperti Israel untuk mencapai kesepakatan yang benar-benar disesuaikan dengan kekuatan kami di bidang-bidang seperti perdagangan digital, layanan, dan ilmu kehidupan," kata Trevelyan.

Ketika meninggalkan Uni Eropa, Inggris menandatangani kesepakatan untuk mempertahankan pengaturan perdagangan yang ada. Namun, Inggris sekarang meninjau kembali kesepakatan itu untuk mencari persyaratan yang lebih baik, termasuk kesepakatan dengan Israel.

Departemen Perdagangan Internasional Inggris juga akan mengambil langkah pertama untuk meluncurkan pembicaraan perdagangan formal: suatu konsultasi selama delapan pekan untuk menggali berbagai pandangan dari kalangan publik dan bisnis tentang prioritas Inggris untuk kesepakatan apa pun.

Trevelyan dijadwalkan untuk bertemu Barbivai dan sejumlah investor Israel selama kunjungan tiga hari ke Yerusalem, Tel Aviv dan daerah lainnya. Pada 2020, ekspor Inggris senilai 2,7 miliar poundsterling (sekitar Rp52,34 triliun) masuk ke Israel, dengan nilai perdagangan kedua negara secara keseluruhan mencapai 4,8 miliar poundsterling (sekitar Rp93,06 triliun).

sumber : Antara / Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement