REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memutuskan mengganti kembali warna seragam satuan pengamanan (Satpam). Namun perubahan itu mendapat sorotan, karena seragam baru berwarna krem itu dianggap mirip polisi India. Korbinmas Baharkam Polri secara resmi mengenalkan seragam baru Satpam pagi ini, Rabu (2/2).
Ahmad Deny, seorang Satpam yang bertugas di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengaku sedikit kecewa dengan warna baru seragamnya. Dia menilai seragam terbaru terlalu cerah, dan pastinya mudah kotor.
"Terlalu cerah dan gampang kotor. Seandainya kotor sangat kelihatan kotornya itu, kalau dibilang rapi, ya rapi tapi kalau kotor doang gak enak kita memandangnya," kata Deny saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (2/2).
Pria asal Banten itu mengaku secara pribadi lebih suka dengan seragam Satpam warna biru. Karena baginya selain tidak mudah kotor juga sudah melekat di masyarakat sebagai ciri khas seragam Satpam. "Harapannya balik ke warna biru sepertinya kecil kemungkinan, untuk kita balik lagi ke warna biru khasnya Satpam, tapi kalau bisa cukuplah gak usah ganti-ganti lagi," kata Deny.
Beruntung, kata Deny, ia tidak perlu mengeluarkan uang sepersenpun untuk mendapatkan seragam barunya. Karena yayasan yang menaunginya menyediakan seragam secara gratis. Termasuk seragam sebelumnya yang mirip anggota Polri juga didapat secara cuma-cuma dari yayasannya. "Alhamdulillah untuk seragam berhubung kita dari yayasan, menemui untuk anggota di lapangan khususnya dari yayasan itu gak ada yang beli," ucap Deny.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menyampaikan penggunaan seragam baru Satpam akan disosialisasikan secepatnya. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan perubahan warna seragam Satpam itu sudah melalui kajian akademik yang komprehensif.
"Secepatnya akan dilakukan revisi dan tahun depan akan diberlakukan untuk seragam Satpam yang baru. Tahun ini masih transisi," kata Dedi.