REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap temuan Satgas terkait mafia karantina yang disoroti Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas Senin lalu. Wiku mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 bersama dengan kementerian dan lembaga terus memonitor dan berupaya cepat tanggap dalam menindaklanjuti penemuan-penemuan dalam penyimpangan karantina oleh oknum-oknum tertentu.
"Termasuk adanya temuan titik blindspot setelah dilakukan evaluasi bersama Polri dan pihak bandara," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Rabu (2/2).
Wiku mengatakan, pemerintah pun akan menambah pengawasan di titik-titik tersebut serta dengan implementasi sistem digital. Wiku mengungkap, di antaranya presisi yang terintegrasi dari pintu-pintu masuk negara sampai kepada proses karantina demi meminimalisir kecurangan.
Selain itu, Wiku menilai adanya temuan ini menyadarkan perlunya kesadaran tinggi semua pihak.
"Baik bagi pihak pengawas maupun masyarakat umum untuk betul-betul mematuhi aturan agar peluang kecurangan dapat diminimalisir dengan optimal," katanya.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak memanfaatkan celah untuk melakukan kecurangan. Ia menegaskan, peraturan karantina dibuat dengan penuh pertimbangan demi kesehatan dan keselamatan seluruh elemen masyarakat.
"Saya juga mengimbau secara khusus bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan celah untuk melakukan kecurangan dan patuh terhadap aturan karantina yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden juga meminta agar disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk kedatangan. Ia ingin agar pelaksanaan proses karantina terhadap pelaku perjalanan luar negeri dilakukan dengan benar.
Jokowi mengaku masih mendengar adanya permainan dalam proses karantina ini. Karena itu, ia meminta Kapolri agar mengusut tuntas masalah ini.
“Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” jelas Jokowi.