REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan kapal perusak peluru kendali dan jet tempur canggih untuk membantu melindungi wilayah Uni Emirat Arab (UEA) dari serangan militan Houthi. Dalam sebuah pernyataan, bantuan ini merupakan respons dari rangkaian serangan rudal oleh milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.
"Pengerahan itu untuk membantu UEA melawan ancaman saat ini,” jelas pernyataan kedutaan AS di UEA setalah panggilan telepon antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (2/2).
UEA merupakan bagian dari Koalisi Arab yang memerangi Houthi Yaman. UEA mengalami tiga serangan rudal bulan lalu dengan pembunuhan pertama tiga pekerja minyak. Pangkalan udara al-Dhafra kedua yang ditargetkan, tempat pasukan AS ditempatkan mendorong mereka untuk menembakkan pencegat Patriot untuk membantu menembak jatuh rudal ketika awak udara bergegas ke bunker.
Kapal perusak berpeluru kendali USS Cole akan bermitra dengan Angkatan Laut UEA dan melakukan patroli di pelabuhan Abu Dhabi, kata pernyataan itu. Sementara AS juga akan mengerahkan pesawat tempur generasi kelima.
"Tindakan lain termasuk terus memberikan intelijen peringatan dini," tambah pernyataan tersebut.
Perwakilan Uni Emirat Arab (UEA) di PBB di New York juga meminta Dewan Keamanan untuk bersidang dalam menanggapi serangan teroris mematikan di Abu Dhabi. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden dewan bulan ini, perwakilan UEA mengecam militan Houthi di Yaman karena menargetkan warga sipil.
UEA menyebut serangan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional. Sehingga dewan diminta tegas mengutuk serangan tersebut. “UEA menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum dan berharap mereka yang terluka cepat sembuh,” kata Perwakilan UEA, Lana Nusseibeh dalam surat itu.