REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan akan segera meluncurkan rupee versi digital pada awal 2022. Pengumuman tersebut membuat India menjadi negara terbaru yang mengumumkan mata uang virtual resmi saat China menguji yuan digital.
“Pengenalan mata uang digital bank sentral akan memberikan dorongan. Dorongan besar bagi ekonomi digital,” kata Sitharaman dikutip dari BBC, Rabu (2/2/2022).
Dalam pidato anggaran tahunannya, Sitharaman juga menguraikan rencana penarikan pajak 30 persen atas pendapatan dari aset digital. Hal tersebut akan menempatkan keuntungan dari perdagangan cryptocurrency dan token yang tidak dapat dipertukarkan di pita pajak tertinggi India.
“Mata uang digital juga akan mengarah pada sistem pengelolaan mata uang yang lebih efisien dan murah,” tutur Sitharaman.
Dia menegaskan, pajak juga akan berlaku untuk hasil dari aset digital. Hal tersebut membuat penerima bertanggung jawab untuk membayar retribusi.
Rencana India untuk memperkenalkan rupee digital disambut baik oleh para pedagang cryptocurrency. Salah seorang pendiri dan kepala eksekutif pertukaran mata uang kripto CoinDCX yang berbasis di India, Sumit Gupta, menilai inisiatif tersebut telah memberikan legitimasi pada aset digital virtual.
Gupta juga mengatakan dengan pengenaan pajak aset digital akan baik untuk pasar tetapi tarifnya terlalu tinggi. “Tarif pajak sebesar 30 persen setara dengan yang dikenakan pada keuntungan dari kegiatan spekulatif seperti lotere, perjudian, dan kegiatan permainan lainnya,” ungkap Gupta.
Saat ini, ekonomi terbesar ketiga di Asia telah terpukul keras oleh pandemi dengan kehilangan pekerjaan besar dan meningkatnya inflasi. Pengumuman bahwa bank sentral India akan memperkenalkan mata uang digital datang dengan latar belakang kebijakan demonetisasi negara tersebut.
Di sisi lain, saat ini China telah menguji coba yuan digital menjelang Olimpiade musim dingin bulan ini. China juga telah melarang perdagangan dan penambangan cryptocurrency. Sementara di Inggris, Bank of England dan Departemen Keuangan sedang menjajaki mata uang digital bank sentral yang potensial.