Kamis 03 Feb 2022 16:39 WIB

Penularan Covid-19 di Batam Terus Meningkat

Kini tidak ada lagi daerah hijau di pulau utama Batam.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan keluar dari pintu  kedatangan usai pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan keluar dari pintu kedatangan usai pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam Kepulauan Riau mencatat kasus Covid-19 terus meningkat dalam dua pekan terakhir. Kecamatan Batam Kota kini menjadi zona merah dengan 24 kasus aktif terpapar virus, Kamis (3/2/2022).

Dalam laporan Satgas Covid-19 Batam yang dibagikan juru bicara Azril Apriansyah disebutkan kini tidak ada lagi daerah hijau di pulau utama. Satu dari sembilan kecamatan zona merah, dua oranye, dan lainnya kuning.

Baca Juga

Kecamatan yang masuk zona oranye adalah Sekupang dan Bengkong dengan masing-masing 12 dan 17 orang aktif Covid-19. Dan zona kuning yaitu Batuaji, Lubukbaja, Batuampar, Nongsa, Sei Beduk serta Sagulung dengan masing-masing satu orang, sembilan orang, dua orang, tujuh orang, dua orang dan tiga orang aktif terpapar virus Corona.

Sedangkan, tiga kecamatan penyangga masih zona hijau, yaitu Belakangpadang, Bulang dan Galang tanpa kasus aktif Covid-19. Masih dari laporan Satgas disebutkan, pada hari ini tercatat tambahan sembilan orang terpapar Covid-19, dan empat orang telah menyelesaikan isolasi. Dengan begitu, total 25.9950 orang terkonfirmasi positif, sebanyak 25.031 orang di antaranya telah menyelesaikan isolasi, 842 meninggal, dan 77 kasus aktif. "Tingkat kesembuhan 96,459 persen, tingkat kematian 3,245 persen, dan kasus aktif 0,297 persen," demikian Satgas.

Masih dalam catatan Satgas Covid1-19, dari 77 kasus aktif Covid-19, sebanyak 63 orang di antaranya dirawat di RSKI Pulau Galang, empat orang di RS Awal Bros, tiga orang di RS BP Batam, dua orang di RS Bhayangkara, dua orang di RS Elisabeth Batam Kota. Lalu masing-masing satu orang di RS Budi Kemuliaan, RSUD Embung Fatimah, serta RS Elisabeth Lubukbaja.

Disebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid, dan 409 lainnya dengan komorbid. Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian Covid-19 adalah diabetes melitus sebanyak 216 kasus, hipertensi sebanyak 182 kasus, dan pneumonia sebanyak 104 kasus.

Sementara itu, hasil asesmen situasi Covid-19 Batam per 1 Februari 2022 adalah level 1. Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konformasi 4,73 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap di RS 0,68 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan. 

Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan positivity rate 0,3 persen per pekan. Tracing juga dinilai sedang dengan rasio kontak erat yang diperiksa 23,44 per kasus konfirmasi per pekan, dan treatment memadai dengan 2,3 persen BOR per pekan. Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai yang mencapai 113,85 persen warga sasaran mendapatkan vaksin dosis pertama.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement