Jumat 04 Feb 2022 01:30 WIB

Apa Pun Variannya, Prokes dan Vaksinasi Kuncinya

Indonesia berikhtiar mempercepat vaksinasi untuk menciptakan herd immunity.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta masyarakat tidak panik dalam menghadapi berbagai varian Covid-19, termasuk Omicron. Tito mengatakan, berbagai mutasi dan varian baru Covid-19 dapat dicegah penularannya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Tito mengatakan, ikhtiar lainnya juga dengan mempercepat vaksinasi untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. "Apapun juga variannya, apapun juga penularannya, nomor satu adalah protokol kesehatan. Jadi pakai masker, itu tolong tekankan betul berulang-ulang, pakai masker nomor satu," ujar Tito dikutip dari siaran persnya Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Tito mengatakan, sama halnya terkait dengan beberapa temuan kasus Omicron di Indonesia, ia meminta masyarakat tidak panik dan mengenakan masker secara benar. Tito mengatakan, penggunaan masker dinilai menjadi bagian penting dalam pencegahan penularan Covid-19.

"Jangan gambling, kita tidak perlu panik, tapi yang kita lakukan adalah penguatan protokol kesehatan, terutama pakai masker," katanya.

Selain memperketat protokol kesehatan, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi. Menurutnya, upaya ini perlu kolaborasi dan sinergitas semua pihak untuk akselerasi vaksinasi.

Meski telah mengeluarkan kebijakan vaksin booster secara gratis bagi masyarakat, Pemerintah tetap menekankan prioritas pemberian vaksinasi bagi yang belum divaksin. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam ikhtiar menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan beberapa variannya.

"Semua harus bergerak percepat vaksinasi," ujar Tito.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement