Jumat 04 Feb 2022 02:47 WIB

Korban Longsor di Leuwisadeng Bogor Kini Punya Rumah Tahan Gempa

Sistem bangunan Huntap Leuwisadeng menggunakan teknologi konstruksi knock down.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat kondisi lokasi tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Suruluk, Desa Wangunjaya, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).  BPBD Kabupaten Bogor menyatakan peristiwa banjir bandang  disertai longsor  akibat hujan deras  yang terjadi pada malam hingga pagi hari, dan mengakibatkan 14 rumah rusak parah serta satu orang meninggal dunia
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga melihat kondisi lokasi tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Suruluk, Desa Wangunjaya, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). BPBD Kabupaten Bogor menyatakan peristiwa banjir bandang disertai longsor akibat hujan deras yang terjadi pada malam hingga pagi hari, dan mengakibatkan 14 rumah rusak parah serta satu orang meninggal dunia

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Hunian Tetap (Huntap) tahan gempa di Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor diresmikan. Huntap tahan gempa ini diberikan untuk 17 korban bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan tersebut pada 3 Mei 2020.

Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, mengklaim huntap ini merupakan perumahan percontohan tahan gempa yang sistem bangunannya menggunakan sistem Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan teknologi konstruksi knock down. “Sistem ini insya Allah tahan gempa, jadi kalau gempa mungkin ini lebih kuat, karena teknologinya sudah diuji, sebab RISHA ini selain sistem knock down juga penggabungan panel-panel beton dengan baut,” ujar Ade Yasin, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Lebih lanjut, ia mengaku menjanjikan huntap ini bagi para korban tanah longsor sejak dua tahun lalu. Saat itu sepanjang jalan rumah hancur, roboh, dan hewan ternak milik masyarakat mati akibat bencana tersebut.

Ia pun berterima kasih kepada Kepala Desa Wangunjaya, lantaran sudah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan huntap warga. Hal ini pun dinilainya sebagai kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa. Tanah seluas 2.350 meter persegi ini diberikan secara cuma-cuma, kemudian dibangun humtap oleh Pemeritnah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Di samping itu, menurutnya huntap ini sangat layak ditempati baik dari segi struktur tanah maupun bangunannya. Bahkan sudah tersedia fasilitas listrik 900 watt dan air.

“Kurang apalagi, listriknya dikasih, lalu airnya dikasih, jalannya juga kita kasih, kalau sudah jadi saya melihatnya juga enak berarti sepenuhnya janji saya sudah ditepati. Janji saya sebagai Bupati Bogor dengan program Pancakarsa sudah 80 persen itu sudah ditepati, termasuk Huntap ini,” paparnya.

Ade Yasin menambahkan, pembangunan huntap ini tidak hanya di Desa Wangunjaya Kecamatan Leuwisadeng, namun juga dibangun di Kecamatan Sukajaya, Cigudeg dan beberapa daerah yang rawan bencana. Hanya saja, jumlah huntap yang dibangun sangat besar sehingga untuk meresmikannya harus menunggu kesiapan Presiden RI, Joko Widodo.

“Karena beliau concern langsung terhadap pembangunan huntap yang ada di empat Kecamatan wilayah Bogor Barat,” imbuhnya.

Kepala Desa Wangunjaya, Hanapi, berterimakasih kepada Pemkab Bogor atas pembangunan dan peresmian huntap, bagi para korban bencana longsor yang berlokasi di Kampung Seluduk pada 2020 lalu. “Hari ini korban bencana longsor sudah bahagia dan tersenyum, saya atas nama Kepala Desa dan seluruh tokoh masyarakat Wangunjaya pada khususnya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati, kepada dinas terkait, yang sudah melaksanakan program kemanusiaan kepada korban bencana longsor,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement