Jumat 04 Feb 2022 04:10 WIB

Eks Koruptor Kembali ke Dunia Politik, Pengamat: Harusnya Partai Cari Orang yang Bersih

Politikus eks koruptor mempengaruhi citra partai di publik.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Indira Rezkisari
Politikus eks terdakwa kasus korupsi seperti Romahurmuzy mulai kembali ke kancah politik setelah bebas.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Politikus eks terdakwa kasus korupsi seperti Romahurmuzy mulai kembali ke kancah politik setelah bebas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi terkait sejumlah mantan terpidana korupsi yang kembali ke dunia politik seusai menjalani masa pidananya. Menurut dia, partai harusnya mencari orang-orang yang bersih dan belum pernah terkena kasus korupsi.

"Mestinya partai cari orang-orang yang bersih. Yang belum pernah terkena kasus korupsi. Di antara 273 juta rakyat Indonesia masa iya tidak ada yang bersih," katanya saat dihubungi Republika, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, besar atau kecil akan berdampak pada partainya masing-masing. Karena bagaimanapun eks koruptor tersebut masih mendapatkan pandangan negatif dari rakyat.

"Namun, di tengah pemilu yang masih dipengaruhi dan diwarnai money politics bisa saja pengaruhnya kecil," kata dia.

Ia menambahkan, bisa juga mereka mempunyai kartu masing-masing dan saling membutuhkan. Sehingga partai nantinya memiliki strategi dalam Pemilu 2024.

"Sama-sama punya kartu dan bisa juga memang saling butuh. Dilihat saja nanti," kata dia.

Sebelumnya diketahui, sejumlah mantan terpidana korupsi ini kembali ke politik nasional seusai menjalani masa pidana. Seperti, mantan Ketum PPP, Romahurmuziy, yang tampil lagi di acara PPP di Yogyakarta.

Lalu, elite Partai Demokrat Andi Mallarangeng kembali berpolitik di Partai Demokrat dan menduduki jabatan. Sedangkan eks kader Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sempat terlibat KLB Partai Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement