Jumat 04 Feb 2022 00:05 WIB

YKPI: 70 Persen Pasien Kanker Payudara Datang pada Stadium Lanjut

Di Indonesia, terdapat kasus baru kanker payudara yang mendekati angka 66 ribu.

Media Briefing dalam rangka bulan peduli Kanker Sedunia, Rabu (2/2/2022).
Foto: DOK YKPI
Media Briefing dalam rangka bulan peduli Kanker Sedunia, Rabu (2/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data GLOBOCAN 2020 menyebutkan kejadian baru kanker di dunia meningkat menjadi 19,2 juta dengan tingkat kematian sebanyak   9,9 juta. Adapun kasus kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama kejadian kanker dengan sekitar 2,3 juta kasus baru dan 680 ribu kematian. 

Di Indonesia, terdapat kasus baru kanker payudara yang mendekati angka 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa. Hal ini dikarenakan 70 persen penderita datang pada stadium lanjut.

Baca Juga

Data ini disampaikan Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar pada acara Media Briefing dalam rangka bulan peduli Kanker Sedunia yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (2/2/2022 ) oleh Kementerian Kesehatan. Ia mengatakan penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi di dunia dan di Indonesia.

“Kejadian ini bisa terjadi karena berbagai hal apakah karena keterlambatan berobat dari sisi pasien atau keterlambatan dari penyedia layanan, misalnya dari sisi tenaga medis, sarana dan prasarana,” ujar Linda yang bersama YKPI gencar melakukan sosialisasi deteksi dini kanker payudara.

Berbagai kegiatan YKPI terus menerus dilakukan secara berkelanjutan seperti dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan SADARI, menemukan kanker payudara pada stadium dini dan menghilangkan stigma tentang kanker payudara. 

Selain itu YKPI tidak henti-hentinya mengajak untuk pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara. Sebab dengan mengetahui dan melakukan secara rutin skrining dalam bentuk SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara secara Klinis) akan membantu mencegah terjadinya kanker payudara stadium lanjut.

YKPI juga melakukan kegiatan pelatihan praktek SADARI bagi masyarakat dan kader kesehatan. Jugas sosialisasi tentang deteksi dini kanker payudara kepada organisasi perempuan, Persit KCK, universitas, komunitas milenial, atau organisasi profesi. Dengan adanya sosialisasi ini dapat memperluas pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara sehingga akan lebih memahami dan mengenali bagaimana cara pencegahan dan penyembuhannya. 

“Setelah terhenti saat pandemi Covid 19, YKPI kini kembali siap melayani masyarakat untuk pemeriksaan mammografi melalui Unit Mobil Mammografi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” kata Linda.  

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr dr Maxi Rein Rondonuwu menambahkan kasus kanker yang paling tinggi di Indonesia adalah kanker payudara dan leher rahim. "Data pada tahun 2020 menunjukkan 65.858 penderita kanker payudara dan 36.633 kanker leher rahim,” kata dokter Maxi.

Selain itu ia menyebutkan bahwa kanker merupakan salah satu penyekit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni berkisar 100 juta kasus kematian. Untuk itu ia meminta seluruh fasilitas kesehatan dapat meningkatkan pemberian layanan deteksi dini bagi pasien pendertia kanker. 

“Pencegahan harus dilakukan di awal, dengan melakukan deteksi dini kemudian melakukan pencegahan dengan menghilangkan faktor risiko,” kata dia.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Elvieda Sariwati menambahkan, aspek budaya dan pembiayaan menjadi tantangan dalam menangani penyakit kanker di Indonesia. Meskipun pemerintah telah menjalankan berbagai strategi menanggulangi permasalahan pada pasien kanker, tapi kurangnya pengetahuan menyebabkan masyarakat enggan melakukan pemeriksaan lebih dini. Salah satu penyebabnya budaya ketimuran dalam masyarakat yang menganggap penyakit kanker khususnya payuda dan leher rahim menjadi hal yang tabu karena harus memperlihatkan organ intim pada tenaga kesehatan. 

Ketakutan ini juga diperparah oleh keluarga yang tidak mendukung pasien melakukan pemeriksaan. Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai upaya penguatan dalam layanan penderita kanker seperti peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat melalui penyebaran informasi. Ini melibatkan semua pihak dan pemenuhan akses kesehatan melalaui pelatihan dan pemerataan tenaga kerja terlatih.

“Dengan skrining dan deteksi dini kanker payudara dapat disembuhkan,” kata dia. 

Februari ini menjadi bulan istimewa bagi penggiat atau penyuluh pengobatan kanker. Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) diperingati setiap tanggal 4 Februari. Tahun 2022 tema yang diambil yaitu “Close The Care Gap” yang artinya Hentikan Kesenjangan Perawatan. Dengan tema ini diharapkan tidak ada lagi kesenjangan pelayanan kesehatan di masyarakat terkait masalah kanker.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement