REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) mengumumkan kerja sama mereka dengan perusahaan blockchain, sebagai langkah pertama masuk ke dalam pasar cryptocurrency. Ada banyak pembicaraan soal mata uang kripto, khususnya jika dikaitkan dengan sepak bola.
Sosok seperti John Terry, Reece James, dan Trent-Alexander-Arnold juga ikut berinvestasi di Non-Fungible Tokens (NFT). Namun pasar kripto ini memang dikritik karena tidak bisa diatur dan mudah bergejolak.
Beberapa klub Liga Primer Inggris mengambil sponsor dari dunia mata uang kripto, termasuk Wolverhampton Wanderers dan Norwich City. Sekarang, United bergabung di dalamnya.
Dikutip dari Mirror, Jumat (4/2), MU menerima kesepakatan senilai 20 juta poundsterling atau Rp 390 miliar per tahun untuk seragam latihan mereka. Kesepakatan itu kemungkinan yang terbesar dalam hal mata uang kripto, mengingat perusahaan yang terlibat adala Tezos. Namun Tezos tidak memiliki hak penamaan untuk tempat latihan klub Carrington, seperti yang dimiliki AON dalam beberapa tahun terakhir.
Penggemar MU berharap investasi ini bisa memberikan perubahan positif di lapangan. Trofi terakhir yang didapat MU terjadi pada lima tahun terakhir, ketika masih dipimpin Jose Mourinho. Karena itu, fan sangat ingin melihat klub mereka kembali memenangkan trofi bergengsi.
Terlepas dari itu, meskipun kalah di final Liga Europa dan finis jauh dari para pesaing di Liga Primer Inggris, MU terus melaporkan angka pendapatan yang luar biasa. MU menghasilkan pendapatan 446 juta pounds (Rp 8,7 triliun) sepanjang musim lalu, meskipun hasil di lapangan mereka kurang mengesankan.
Wakil ketua eksekutif Ed Woodward baru-baru ini meninggalkan klub setelah hampir satu dekade bertugas, dengan Richard Arnold menggantikannya. Ia sosok yang sangat tidak populer di kalangan penggemar MU dan pelatih sebelumnya Louis Van Gaal soal budaya di klub yang ditetapkan oleh Woodward, terutama terkait belanja pemain.