REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Legenda timnas Jerman Bastian Schweinsteiger telah mengungkapkan rasa frustrasinya atas sikap Jose Mourinho pada musim keduanya membela Manchester United (MU). Schweinsteiger dibekukan dengan cara yang aneh oleh pelatih asal Portugal setelah kembali dari Euro 2016. Itu merupakan musim kedua Schweinsteiger dan pertama Mourinho di MU.
"Itu sangat aneh. Pada hari ulang tahun saya, saya datang ke ruang ganti ingin berganti pakaian tetapi kemudian seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak diizinkan masuk, dan saya harus berganti pakaian di ruang ganti dan harus bermain dengan tim kedua," kata Schweinsteiger kepada podcast resmi MU dikutip Marca, Jumat (4/2).
Kehadiran Mourinho ke Theater of Dream pada musim 2016/2017 membuat pengujung kariernya Schweinsteiger di sepak bola Eropa terasa suram. Selama dilatih oleh Mourinho, Schweinsteiger jarang dimainkan sebagai gelandang utama Setan Merah.
Padahal sebelum memperkuat MU, sosoknya merupakan jendral lapangan tengah klub raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Muenchen. Selain itu, Schwinie, sapaannya sangat terluka manakala Mourinho melarangnya untuk masuk ke ruang ganti dan berlatih bersama skuad utama. Ia pun mengaku terluka karena tidak ada satu pemain pun yang mengajaknya berbicara.
"Kemudian saya berbicara dengan Mourinho tentang hal itu dan dia menjelaskan sesuatu kepada saya sesuatu yang saya benar-benar tidak mengerti dan itu ada hubungannya dengan cedera kedua yang saya dapatkan," sambung pria berusia 37 tahun.
Cedera pertama Schwinie didapat musim sebelumnya, yang mengharuskan sang pemain dirawat oleh departemen medis MU. Yang kedua ia kembali mengalami cedera dalam sesi latihan tim.
"Saya bertanya kepada Louis van Gaal apakah saya bisa dirawat di Jerman karena kami memiliki Euro pada 2016 datang dan itu disepakati. Jadi saya melakukan itu, saya fit, saya bermain di Euro, saya menantikan datang ke MU di bawah Mourinho, tapi itu sangat berbeda," kata dia.
Schweinsteiger mengungkapkan Mourinho selalu mencoba untuk mendatangkannya ketika ia masih melatih klub Italia Inter Milan pada 2010, juga Real Madrid.
Pada akhirnya, Mourinho meminta maaf kepada Schweinsteiger serta mengakui kesalahannya. Ia meminta maaf kepada pemenang Piala Dunia 2014 itu karena tidak memberinya kesempatan saat berkostum Setan Merah.
"Saya sangat menghormatinya, tentu saja Mourinho meminta maaf dan mengatakan kesalahanya. Namun saya kehilangan hati dan sedikit cinta saya terhadap klub, bukan fan, bukan pemain, bukan orang-orang yang tinggal di Manchester. Itu tidak mudah," ujarnya.