Jumat 04 Feb 2022 13:03 WIB

Kemenag Bantah Lulusan Pesantren tak Bisa Masuk Kedokteran

Alumni pesantren bisa mengakses semua program studi.

Ilustrasi Pondok Pesantren. Kemenag Bantah Lulusan Pesantren tak Bisa masuk Kedokteran
Foto: Antara/Fauzan
Ilustrasi Pondok Pesantren. Kemenag Bantah Lulusan Pesantren tak Bisa masuk Kedokteran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abdul Ghafur membantah lulusan pondok pesantren tidak bisa melanjutkan ke jurusan kedokteran di jenjang perguruan tinggi.

"Ada seribuan alumni santri yang mengambil jurusan kedokteran. Jika ada perguruan tinggi yang menolak, perlu dilaporkan. Itu tidak benar," katanya dalam diskusi bersama media di Jakarta Pusat, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Namun, ia menambahkan, bisa saja perguruan tinggi yang menolak alumni pesantren tidak mengetahui mengenai Undang-Undang pesantren. Waryono mengatakan alumni pesantren bisa mengakses semua program studi asalkan sesuai persyaratan yang berlaku.

"Tidak bisa kan lulusan IPS ingin melanjutkan ke kedokteran," katanya.

Waryono menegaskan pondok pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama kepada santrinya. Pondok pesantren juga  mengajarkan Bahasa Indonesia, ilmu hitung, ilmu alam, dan Pancasila.

Syarat sebuah lembaga pendidikan disebut sebagai pesantren adalah harus memiliki pengasuh atau kiai, harus ada santri yang menetap (santri yang menetap bukanlah keluarga pangasuh), pesantren harus mempunyai asrama, harus memiliki tempat ibadah khusus, dan mengkaji kitab kuning.

"Selain itu, pesantren harus menjalankan spirit ruhul mahad, yakni pesantren harus ada semangat kebangsaan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement