'Pesantren Secara Historis Berjasa Perkuat Bangsa Melalui Pendidikan'

Red: Fernan Rahadi

Ilustrasi Pondok Pesantren
Ilustrasi Pondok Pesantren | Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pondok Pesantren sebagai warisan sistem pendidikan Islam khas nusantara telah menjadi pilar dalam mengembangkan Islam yang rahmat, toleran, dan beradaptasi dengan kearifan lokal. Pesantren telah menjadi salah satu pilar peradaban bangsa dan memiliki kekhasan dalam mentransmisikan konsep keagamaan yang moderat.

Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Andi Aderus mengungkapkan bahwa sejatinya secara historis pesantren telah memberikan andil besar kepada bangsa ini baik melalui pejuangan fisik pada masa perebutan kemerdekaan maupun dalam pencerdasan anak bangsa.

"Pesantren saat zaman perjuangan kemerdekaan, sudah berperan penting baik dalam pembelaan Tanah Air baik secara fisik maupun dalam memperkuat bangsa melalui dunia pendidikan," ujar Andi Aderus, di Makassar, Kamis (3/2).

Ia melanjutkan, pada masa perjuangan kemerdekaan tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada dana dari pemerintah untuk membangun sekolah maupun institusi pendidikan, sehingga banyak pesantren yang secara swadaya didirikan oleh masyarakat.

"Sejak dahulu, selain mengajarkan tentang keagamaan, akhlak dan berkehidupan. Nasionalisme juga selalu diajarkan, dan pesantren selalu hadir ketika ada ancaman yang datang di tanah air kita," jelasnya.

Dikatakannya, para ulama dan kiai serta para santri memahami bahwa sejatinya mempertahankan Tanah Air adalah bagian daripada keimanan. Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bagaimana pesantren berasimilasi dengan budaya lokal yang ada di negeri ini.

"Ponpes saat itu juga mempengaruhi islamisasi budaya lokal. Bukan dengan menjustifikasi kebudayaan agama lain itu salah, tetapi tetap melestarikan budayanya dengan konten yang berbeda, dengan nilai keislaman," jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal-Irsyad (DDI) ini juga mengungkapkan, di Indonesia dengan jumlah pesantren yang sangat besar, maka keberagaman corak, khas dan budaya dari masing-masing pesantren menjadi hal yang sangat istimewa. "Dengan keragaman ini justru memberikan banyak alternatif kepada anak bagsa untuk menimba ilmu pengetahuan," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kemenag Bantah Lulusan Pesantren tak Bisa masuk Kedokteran

Kemenag Ungkap Pesantren Harus Memenuhi Lima Rukun

Boy Minta Maaf Soal Pesantren Terafiliasi Terorisme, MUI: Ada Ketulusan dari Kepala BNPT

Waketum Persis Apresiasi Permintaan Maaf BNPT

Waketum Persis Apresiasi Permintaan Maaf BNPT

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark