Jumat 04 Feb 2022 13:19 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pelatih Futsal

Pelaku meminta para korban mengirimkan foto alat vitalnya dengan iming-iming uang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
 Ilustrasi penderita homoseksual.
Ilustrasi penderita homoseksual.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Sektor Cileungsi merespon dugaan pelecehan seksual sesama jenis. Pelecehan sesama jenis ini dilakukan oleh seorang pelatih futsal di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. 

Kasus tersebut viral setelah sebuah akun Instagram bernama @ganenxx.theja, yang mengunggah tangkapan layar percakapan antara terduga pelaku dan korban.

Kapolsek Cileungsi, Kompol Andri Alam, mengatakan, pihaknya tidak menerima laporan baik dari korban maupun sang pengunggah percakapan tersebut. 

Namun, Polsek Cileungsi memanggil pria berinisial G yang merupakan pemilik akun tersebut. “Bukan melapor, jadi dia (G) tuh kan upload di Instagram. Terus dia nggak lapor, kita yang respons dari Polsek. Kita respons, kita cari G di mana. Karena itu viral kemarin,” kata Andri melalui telepon selulernya, Jumat (4/2).

Andri menjelaskan, pihaknya melakukan tindakan respons berupa pengecekan ke sekolah-sekolah tempat terduga pelaku mengajar futsal. Dari situ, polisi akhirnya meminta keterangan dari G untuk mendalami kasus dugaan tindak pelecehan seksual tersebut.

Kendati demikian, sambung Andri, belum ada satu pun korban yang melapor ke pihak kepolisian. Sehingga, hal tersebut menjadi kendala polisi. 

Dalam unggahan yang diunggah G ke akun Instaragmnya, dia menyebutkan ada banyak korban pelecehan seksual dari terduga pelaku. Pada sejumlah tangkapan layar yang diunggah, terdapat percakapan dari terduga pelaku yang meminta para korban yang merupakan anak sekolah, untuk mengirimkan foto alat vitalnya dengan iming-iming sejumlah uang.

“Kedua juga memang belum ditemukan unsur pelecehan secara fisik. Kan kalau bicara pelecehan, LGBT, harus ada secara fisik ya. Ini mah pelecehannya baru sifatnya berbentuk (percakapan) WhatsApp, gambar,” tuturnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, tidak adanya korban yang melapor membuat polisi belum memiliki dasar hukum. “Tapi karena ini viral, pihak kepolisian melakukan tindakan respons dengan melakukan penyelidikan dia dimana segala macam,” imbuhnya.

Andri mengatakan, hingga saat ini, Polsek Cileungsi telah meminta keterangan kepada G terkait hal-hal yang diunggah G ke akun Instagramnya. “Kalau memang yang bersangkutan (terduga pelaku) yang diduga predator itu bisa kita jerat, itu lagi kita pikirkan dimana korbannya, siapa yang mau melapor,” ucap Andri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement