Jumat 04 Feb 2022 13:47 WIB

Klaster Penyebaran Covid-19 Sekolah di Solo Meluas

Klaster Covid-19 lingkungan sekolah di Solo meluas dengan tambahan dua sekolah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen kepada siswa. Klaster Covid-19 lingkungan sekolah di Solo meluas dengan tambahan dua sekolah. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen kepada siswa. Klaster Covid-19 lingkungan sekolah di Solo meluas dengan tambahan dua sekolah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Klaster penyebaran Covid-19 lingkungan sekolah di Solo meluas menyusul upaya penelusuran kontak yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan jika sebelumnya ada 11 sekolah yang terkonfirmasi terjadi penyebaran Covid-19, terakhir terjadi penambahan dua sekolah.

"Ini ada tambahan dua kasus baru di SMA Regina Pacis Solo dan SMA MTA. Masing-masing ditemukan satu kasus," katanya, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga

Pihaknya memperkirakan akan terjadi penambahan paparan di sejumlah sekolah lain menyusul pelaksanaan surveilans atau pengamatan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilakukan beberapa waktu ke depan. "Kalau ada surveilans pasti ada tambahan lagi. Kalau paparan baru yang ditemukan saat ini bukan dari program surveilans," jelasnya.

Dengan tambahan tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster sekolah 43 orang. Siti mengatakan hingga saat ini upaya penelusuran kontak juga masih terus dilakukan.

Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo terus memperlihatkan kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Data terakhir hingga Kamis (3/2/2022) petang jumlah kasus Covid-19 yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta mencapai 151 kasus. Dari total tersebut, 137 orang menjalani isolasi dan 14 orang perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen menyusul munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sejumlah sekolah. "Nanti kami evaluasi lagi," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sudah mengimbau agar PTM 50 persen kembali dilakukan. Terkait hal itu, Gibran akan mengikuti perintah yang dikeluarkan oleh gubernur. "Kalau perintahnya 50 persen maka akan kami jalankan. Ya nanti kami evaluasi lagi, sekiranya orang tua murid resah atau tidak menginginkan PTM ya nanti kami evaluasi lagi," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنَ الْاِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ وَصّٰىكُمُ اللّٰهُ بِهٰذَاۚ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ
Dan dari unta sepasang dan dari sapi sepasang. Katakanlah, “Apakah yang diharamkan dua yang jantan atau dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

(QS. Al-An'am ayat 144)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement