Guru Harus Kuasai Subjek Pembelajaran dan Teknologi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaksanaan program lesson study yang diikuti para guru. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembelajaran selama pandemi Covid-19 menuntut guru dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring dan pemanfaatan media yang efektif. Dampak sistem pembelajaran daring yang berjalan selama ini tentu memberi pengaruh.
Khususnya, kondisi psikis siswa terhadap pembelajaran, sehingga dibutuhkan alternatif strategi penyampaian materi pembelajaran yang menarik dan bermakna. Hal ini menjadi perhatian dosen-dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ada Dr Dyah Purwaningsih Prodi Pendidikan Kimia, Dr Pujianto Prodi Pendidikan Fisika. dan Anik Widiastuti Prodi Pendidikan IPS. Mereka mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
Dibantu mahasiswa UNY M Dihan dan N Alfiana, kegiatan ini digelar secara daring bagi guru IPA dan IPS di DIY diikuti 65 guru minimalisasi dampak Covid-19. Dyah mengatakan, pelatihan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dari LPPM UNY.
"Selain mendapatkan materi dari narasumber, guru diberi penugasan untuk membuat perangkat hasil pelatihan yang dapat diimplementasikan di kelas masing-masing," kata Dyah, Jumat (4/2).
Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dilakukan secara berkala melalui berbagai metode misal webinar ceramah, diskusi-informasi, lokakarya, dan diseminasi secara terbatas. Mereka mendapat bimbingan lewat WhatsApp, email, dan diskusi langsung.
TPACK merupakan tiga pilar pengetahuan meliputi ilmu dalam mengajar, materi pembelajaran, dan teknologi yang harus dikuasai guru-guru. Ketiga ranah harus dikuasai guru-guru agar pembelajaran disampaikan di kelas jadi lebih bermakna.
Penguasaan TPACK secara garis besar erat dengan konten, pengukuran harus fokus satu konten tertentu misal matematika, IPA, IPS, bahasa. Transformasi perangkat dalam mengaplikasi pendekatan TPACK terlebih dulu harus disesuaikan fungsinya.
Pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pemberian materi, bimbingan, pendampingan, dan implementasi. Implementasi perangkat TPACK yang sudah disusun dilakukan melalui Lesson Study dalam forum MGMP IPA dan IPS.
"Adanya Lesson Study diharap dapat menjadi best practice tersendiri bagi guru lain, sehingga terjadi proses saling belajar yang berlanjut dari pembelajaran sebelumnya. Kegiatan Lesson Study memberi respons positif bagi guru," ujar Dyah.
Guru IPA MTsN 4 Gunungkidul, Giyarti Suprihatin berharap, kegiatan ini dapat terus berkelanjutan. Serta, ke depannya mendapatkan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang serupa, sehingga dapat meningkatkan kompetensi bagi guru.
"Selama pelatihan, guru-guru merasa senang karena mendapat pengalaman keilmuan dan informasi baru mengenai perkembangan pendidikan dan pengajaran, terutama pada saat pandemi seperti sekarang," katanya.
Ketua LPPM UNY, Prof Samsul Hadi, mengapresiasi dan menyambut baik inisiasi dari program ini. Sebab, sangat penting bagi guru-guru untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi dalam melakukan kegiatan pembelajaran hari ini.
Pelatihan berbasis TPACK yang diselenggarakan diharapkan bisa memberi bekal bagi guru-guru meningkatkan kompetensi pedagogiknya pada masa pandemi. Mereka aktif ikuti pelatihan, pengembangan melalui pendampingan dan pengaplikasian langsung.
Selain itu, guru-guru dapat melakukan follow up melalui pengalaman keilmuan dalam rangka mengembangkan perangkat pembelajaran daring berbasis TPACK yang diperoleh. Dengan mengimplementasikan yang didapat di sekolah masing-masing. "Baik dalam kegiatan pembelajaran daring, blended learning, maupun luring," ujar Samsul.