Museum-Museum Sleman Perlu Berinovasi dan Beradaptasi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), salah satu museum yang berada di Sleman. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mendorong destinasi museum yang ada di Kabupaten Sleman, DIY, untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Terutama, kepada perkembangan teknologi informasi dan kebiasaan baru melalui protokol kesehatan.
Ia mengatakan, berinovasi dan beradaptasi merupakan salah satu usaha menjawab tantangan bagi pengelola museum. Terutama, dalam rangka mengubah citra museum yang dikenal sebagai tempat menyimpan warisan dulu untuk menjadi objek wisata.
Yang mana, lanjut Danang, mengetengahkan kebaruan bagi pengunjung-pengunjung. Sehingga, kehadiran museum tidak cuma sebagai sarana mengingat sejarah, tapi mampu menarik minat wisatawan dan meningkatkan kunjungan wisata di Sleman.
"Saya berharap museum dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan angka kunjungan wisata di museum," kata Danang kepada Forum Komunikasi Museum (FKMS) Kabupaten Sleman di Monumen Jogja Kembali (Monjali), Jumat (4/2).
Selain itu, Danang mengimbau kepada penggerak museum untuk melakukan regenerasi dan mengajak generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya sendiri. Untuk menyasar generasi muda, perlu ada optimalisasi dalam memanfaatkan media.
Baik luring maupun daring seperti media sosial sebagai sarana promosi. Danang berharap, FKMS senantiasa aktif dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk dapat mengaktualisasikan budaya-budaya dan tradisi-tradisi dari Sleman.
Ia meminta mereka tidak segan mengikuti agenda-agenda seni budaya dan pariwisata untuk memperkaya khasanah dan pengetahuan. Dengan demikian, warisan budaya yang ada di Sleman tidak cuma semakin mengakar di masyarakat, tapi dikenal di dunia.
Menurut Danang, dalam melakukan upaya-upaya pengembangan destinasi museum ini, pengelola museum harus tetap memperhatikan kondisi saat ini pandemi Covid-19. Harus memastikan seluruh petugas di museum mendapatkan vaksin secara lengkap. "Serta, menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pengunjung," ujarnya.
Sleman sendiri memiliki setidaknya 14 museum berbagai bidang. Mulai dari Museum Geoteknologi Mineral, Museum Seni Lukis Kontemporer Nyoman Gunarsa, Museum Candi Prambanan, Museum Paleoantropologi, dan Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Selain itu, ada Museum Affandi, Museum Pendidikan Indonesia UNY, Museum Ullen Sentalu, Museum Karbol TNI Angkatan Udara, Museum Gempa Prof Sarwidi, Museum UII, Museum UGM, Museum Gunungapi Merapi, Museum Pahlawan Pancasila, dan lainnya.