REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat memastikan proses belajar tatap muka di tingkat SD tetap berjalan normal setelah adanya temuan kasus positif Covid-19 di dua SD. SD tersebut, yakni SD 23 dan SD 24 Kelurahan Ujung Gurun Kecamatan Padang Barat.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah Dasar di Kota Padang tetap berjalan seperti biasa. Menurutnya, kendati ada kasus positif Covid-19 di dua sekolah itu tidak berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar di sekolah lain.
"Untuk SD yang siswanya positif terpapar Covid-19, kami sudah meminta menghentikan sementara waktu kegiatan belajar mengajarnya," ujarnya, Jumat (4/2/2022).
Ia mengatakan akan memantau perkembangan di dua sekolah tersebut hingga lima hari ke depan. Hendri menyampaikan untuk siswa SD 23 dan 24 yang positif terpapar Covid-19 adalah siswa yang belum mendapatkan vaksinasi.
Ia akan terus berupaya meningkatkan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Kota Padang. Ia menyebutkan saat ini jumlah anak usia 6-11 tahun yang sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak 7.000 orang dari total 88 ribu orang anak.
Ia berharap dengan adanya gerakan Sumdarsin untuk anak dapat menyemangati anak-anak dan orang tua untuk mau mengikuti vaksinasi. Menurut dia, semua tidak tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir sehingga vaksinasi yang diberikan kepada semua warga, termasuk bagi peserta didik usia 6-11 tahun merupakan upaya membentengi diri dari Covid-19.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada sekolah, vaksinator serta para orang tua dan semua pihak yang mendukung kesuksesan pelaksanaan vaksinasi bagi anak didik kita ini. Insya Allah badai Covid-19 segera berlalu dan kita kembali hidup normal seperti sedia kala," kata dia.
Ia menyampaikan, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Padang saat ini sudah mencapai 80 persen dan untuk capaian vaksinasi lansia sudah mencapai 70 persen.