REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab merupakan bulan suci dalam Islam dan ada banyak kemuliaan di dalamnya. Namun, apakah dengan melakukan umroh di bulan ini, maka pahalanya pun berlipat seperti ketika umroh di bulan Ramadhan?

Dilansir dari About Islam, seorang ulama bernama Mahmod Isma’il mengatakan tidak ada hadits yang menyatakan umroh di bulan Rajab memiliki lebih banyak pahala. Namun, tidak ada salahnya melakukan umroh di bulan Rajab karena pada umumnya umroh memiliki manfaat besar jika dilakukan setiap saat sepanjang tahun.

Abu Bakrah RA meriwayatkan Nabi Muhammad SAW mengatakan ketika Haji Wada, “Waktu telah berlalu. bentuk aslinya yang dimilikinya ketika Allah menciptakan Langit dan Bumi. Tahun itu terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci, dan di antaranya (empat) tiga bulan berturut-turut: Dzul-Qidah, Dzul-Hijjah dan Muharram, dan keempat adalah Rajab yang dinamai menurut suku Mudar, antara (bulan) Jumada (II) dan Syaban.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Namun demikian, tidak ada bukti yang menunjukkan ada pahala khusus untuk menjalankan umroh di bulan rajab, termasuk menjalankan puasa Rajab. Hukum puasa rajab ini adalah sunnah sebagaimana puasa sunnah Senin dan Kamis setiap bulannya.

Sebuah riwayat dari Ibnu Umar yang berpandangan Nabi Muhammad SAW pernah melakukan umroh di bulan Rajab. Tetapi kemudian, narasi ini ditolak oleh para ulama dan juga oleh Aisyah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika