PTM di Yogyakarta Jadi 50 Persen, Screening di Sekolah Dimasifkan
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi). | Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus memasifkan screening untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah. Screening ini terus dilakukan menyusul penyebaran Covid-19 yang meningkat dalam beberapa hari terakhir dan ditemukannya kasus positif Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan.
Saat ini, kapasitas PTM di Kota Yogyakarta sudah diturunkan menjadi 50 persen sesuai instruksi dari Pemda DIY. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan, sampel untuk screening sendiri diambil 10 persen dari siswa dan guru per sekolah.
"Kita aktif melakukan surveillance (screening) dengan PCR di sekolah-sekolah untuk mengambil sampel agar mengetahui apakah di sekolah ada yang terpapar atau tidak," kata Budi.
Screening ini sudah dilakukan sejak akhir November 2021. Sudah ada beberapa sekolah yang di-screening.
Namun, pihaknya akan melakukan screening kembali di sekolah yang sampelnya sudah diambil sebelumnya. Dengan begitu, screening ini dilakukan tidak hanya untuk sekolah yang sampelnya belum diambil.
Hal ini, kata Budi, mengingat meningkatnya kasus Covid-19 di DIY, termasuk Kota Yogyakarta. Bahkan, di kabupaten lainnya di DIY ditemukan kasus positif Covid-19 dan muncul klaster baru di sekolah.
"Ini (screening) upaya dari kita agar anak-anak, guru dan orang tua di rumah merasa aman ketika anak belajar di sekolah. Pemkot Yogya dan satgas pasti melakukan surveillance di seluruh sekolah, tiap sekolah itu rencananya akan dilakukan dua kali," ujar Budi.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, adanya pembatasan kapasitas PTM menjadi 50 persen diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19. Pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan PTM 50 persen ini akan dijalankan.
"Pembatasan PTM 50 persen dilakukan sampai menunggu perkembangan jumlah kasus yang diharapkan semakin menurun," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.
Sembari menerapkan PTM 50 persen, kata Heroe, screening juga terus dilakukan. Hal ini juga sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron khususnya di Kota Yogyakarta.
Selama PTM berlangsung, peran aktif dari orang tua juga diharapkan. Terutama dalam memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan.
"Kami harapkan kepada keluarga dan orang tua terutama selalu menjaga putra dan putri di rumah supaya selama proses PTM 50 persen, berlangsung dengan aman. Prokes di rumah dan sekolah berjalan beriringan," ujarnya.