Jumat 04 Feb 2022 22:30 WIB

BOR RS Rujukan Covid-19 di Sukabumi Mulai Naik Jadi 7,72 Persen

Warga yang menjalani isolasi di rumah sakit terus bertambah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien Covid-19 di rumah sakit (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pasien Covid-19 di rumah sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Sukabumi mengalami kenaikan di awal Februari 2022. Hal ini dikarenakan bertambahnya warga yang menjalani isolasi di rumah sakit.

"Jumlah keterisian tempat tidur pasien Covid-19 mencapai 7,72 persen persen,'' ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati, Jumat (4/2/2022). Di mana dari total jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid sebanyak 324 unit, yang terpakai hanya sebanyak 25 unit dan belum terpakai 299 unit tempat tidur.

Baca Juga

Di mana tempat tidur yang tersedia terbanyak di RSUD R Syamsudin 217 unit, RSUD Al Mulk 12 unit, RSU Assyifa 14 unit, dan RSU Kartika Kasih sebanyak 27 tempat tidur. Selain itu RS Bhayangkara Setukpa 20 unit dan RS Ridogalih 9 unit.

Lulis menerangkan, dari 25 warga yang dirawat sebanyak 16 orang warga Kota Sukabumi dan sisanya sebanyak sembilan orang warga luar Kota Sukabumi. Jumlah yang dirawat di rumah sakit kebanyakan laki-laki yakni 14 orang dan perempuan 11 orang.

Data ini berdasarkan enam rumah sakit di Kota Sukabumi yakni RSUD R Syamsudin SH, RSUD Al Mulk, RSU Bhayangkara Setukpa, RSU Assyifa, RSU Kartika Kasih, dan RSU Ridogalih. Sehingga RS di Kota Sukabumi masih terdapat tempat tidur dalam penanganan Covid-19.

Di sisi lain berdasarkan data Dinkes Kota Sukabumi menyebutkan, pada Jumat ini ada penambahan sembilan kasus Covid-19 yakni satu isolasi di rumah sakit dan delapan orang isolasi mandiri. Sehingga total kasus Covid-19 dari 1 Januari hingga 4 Februari 2022 mencapai sebanyak 42 orang.

Rinciannya, sebanyak 16 orang isolasi di rumah sakit, 23 orang isolasi mandiri dan tiga orang dinyatakan sembuh. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement