REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, kenaikan kasus positif Covid-19 yang terjadi beberapa hari belakangan ini mayoritas merupakan kasus orang tanpa gejala (OTG). Penambahan kasus di DIY terjadi cukup signifikan dari sebelumnya yang sempat landai. Pada Jumat (4/2/2022) dilaporkan ada penambahan 273 kasus positif.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat dapat memahami kondisi fisik masing-masing. Ia juga meminta agar masyarakat memeriksakan kesehatan jika merasakan gejala meskipun gejala ringan.
"Karena biarpun gejalanya ringan atau sedang, tapi bisa menjadi fatal. Kalau merasakan batuk, tenggorokan tidak nyaman segera saja swab dan isolasi mandiri," kata Sultan.
Sebagian besar kasus dengan gejala yang lebih ringan merupakan mereka yang sudah menerima vaksin Covid-19. Sultan menegaskan agar masyarakat tidak perlu takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika merasa tidak sehat.
Ia juga tidak memungkiri bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang lengah dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Hal ini dikarenakan sebelumnya kasus di DIY landai.
Sultan pun meminta agar masyarakat tetap menjalankan prokes dengan ketat dan disiplin. Terlebih, dengan sudah ditemukannya penyebaran varian Omicron di Indonesia, meskipun di DIY varian ini masih harus dideteksi di laboratorium.
"Fakta di lapangan masyarakat tidak semuanya patuh 100 persen seperti yang kita harapkan, apalagi soal kerumunan tidak semudah yang ditulis. Kebijakan apapun selama masyarakat tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, juga akhirnya yang terjadi mutasi (varian Covid-19)," jelas Sultan.
Seperti diketahui, pemeriksaan sampel Covid-19 dengan metode S Gene Target Failure (SGTF) di DIY sudah sebanyak 141 sampel berdasarkan data per 3 Februari 2022. Satgas Penanganan Covid-19 DIY menyebut, dari jumlah sampel tersebut sudah ditemukan setidaknya 115 kasus positif dengan hasil probable Omicron.
Jumlah kasus dengan hasil probable Omicron ini terus bertambah di DIY. Kasus ini masih akan diperiksa lebih lanjut dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi positif Omicron atau tidak.
"Dari 141 sampel yang diperiksa, 115 kasus probable, 26 kasus non probable dan 13 kasus lainnya sudah sembuh," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.