Ahad 06 Feb 2022 06:00 WIB

Orang Paling Aniaya Pada Dirinya dan Orang Lain

Alquran menerangkan ada orang yang paling aniaya terhadap dirinya sendiri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Orang Paling Aniaya Pada Dirinya dan Orang Lain . Foto:  Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Orang Paling Aniaya Pada Dirinya dan Orang Lain . Foto: Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menerangkan ada orang yang paling aniaya terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Yaitu mereka yang berbuat dusta kepada Allah dengan ucapan dan perbuatan. Hal ini dijelaskan dalam SUrah Hud Ayat 18 dan tafsirnya.

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۗ اُولٰۤىِٕكَ يُعْرَضُوْنَ عَلٰى رَبِّهِمْ وَيَقُوْلُ الْاَشْهَادُ هٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ كَذَبُوْا عَلٰى رَبِّهِمْۚ اَلَا لَعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الظّٰلِمِيْنَ ۙ

Baca Juga

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata, “Orang-orang inilah yang telah berbohong terhadap Tuhan mereka.” Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim. (QS Hud: 18)

Tafsir Kementerian Agama menerangkan ayat ini mengandung arti, Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang paling aniaya terhadap dirinya dan terhadap orang lain adalah mereka yang berbuat dusta kepada Allah dengan ucapan dan perbuatan. Yakni mereka yang mendustakan hukum Allah dan sifat-sifat-Nya.

Mereka yang dusta kepada Allah dengan ucapan dan perbuatan adalah mereka yang mengangkat pemimpin-pemimpin mereka sebagai penolong-penolong yang dapat memberi syafaat di akhirat tanpa izin Allah, atau mereka yang beranggapan bahwa Allah mempunyai anak seperti anggapan orang-orang Arab Jahiliyah bahwa malaikat-malaikat itu anak-anak perempuan Allah.

Termasuk orang-orang Nasrani yang menganggapan bahwa Nabi Isa itu anak Allah, atau mereka yang mendustakan Rasul-rasul Allah dengan maksud menghalangi manusia beriman.

Pada hari Kiamat segala amal perbuatan mereka akan dihadapkan ke hadirat Allah untuk diadili. Ketika itu, para malaikat, para Nabi, dan orang-orang Mukmin yang soleh akan tampil sebagai saksi bahwa mereka adalah orang-orang yang membuat dusta terhadap Allah. Dengan persaksian itu, akan terbongkarlah kepalsuan-kepalsuan mereka, dan mereka akan dikutuk oleh Allah sebagai balasan dari kezaliman mereka.

Allah berfirman, "(Yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk." (QS Al-Mumin: 52).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement