Sabtu 05 Feb 2022 21:10 WIB

Nelayan Aceh Timur Diingatkan tak Melaut Keluar Batas Negara

Penangkapan nelayan Aceh Timur oleh patroli negara lain tidak boleh terulang.

Perahu nelayan. Nelayan Aceh Timur diperingatkan memperhatikan navigasi saat melaut agar tidak melanggar batas negara.
Foto: ANTARA/AMPELSA
Perahu nelayan. Nelayan Aceh Timur diperingatkan memperhatikan navigasi saat melaut agar tidak melanggar batas negara.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TIMUR -- Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Hasballah mengingatkan nelayan di kabupaten itu tidak mencari ikan hingga masuk ke teritorial negara lain. Pencarian ikan hingga keluar Indonesia akan menimbulkan masalah hukum.

"Dalam mencari ikan harus memperhatikan navigasi dan tidak boleh melewati batas teritorial negara lain. Sehingga ditangkapnya nelayan Aceh Timur di negara lain tidak terulang," katanya, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Aceh Timur Hasballah saat menyambut kepulangan 19 nelayan yang dibebaskan setelah mendapat pengampunan Raja Thailand. Bupati mengatakan sudah banyak nelayan Aceh Timur ditangkap otoritas negara tetangga seperti Thailand maupun India karena mencari ikan masuk teritorial negara tersebut.

Bupati meminta nelayan menguasai navigasi, sehingga mengetahui posisi kapal motor saat berada di perairan serta batas wilayah negara lain. "Pelajari dan kuasai alat navigasi agar tidak melewati batas teritorial negara lain. Kami juga berharap jangan ada lagi nelayan Aceh Timur ditangkap aparat negara lain karena mencari ikan," kata Hasballah.

Sebelumnya, 32 nelayan Aceh, di antaranya 19 nelayan Aceh Timur, sembilan lainnya dari Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Pidie, dan empat nelayan di bawah umur ditangkap otoritas Thailand karena masuk wilayah negara tersebut tanpa izin. Dari 32 nelayan tersebut, empat nelayan anak di antaranya sudah dipulangkan.

Sedangkan 28 lainnya dihukum bersalah. Mereka harus menjalani hukuman sampai hingga April 2023. Namun, ke-28 nelayan tersebut mendapat pengampunan dari Raja Thailand dan dipulangkan pada 27 Januari 2022. Mereka dipulangkan ke Aceh setelah menjalani karantina di Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement