REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dosen Ushul Fiqih di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Muhammad Khalifa al-Badri, menjelaskan ihwal hukum aborsi dan apa yang harus dilakukan ketika seseorang berada dalam kondisi di mana sudah melakukan aborsi berulang kali.
Syekh Al Badri menyampaikan, aborsi dapat dilakukan jika ada alasan yang dibenarkan. Atau ada kepentingan yang jelas misalnya adanya kekhawatiran bahwa jika janin tetap dipertahankankan akan mencelakai ibu dan sejenisnya. Dalam kondisi ini, sebelum ruh ditiupkan ke janin tersebut, maka boleh menggugurkan kandungan.
"Tentu itu didasarkan pada keterangan dokter Muslim yang terpercaya. Jadi selain itu, tidak boleh menggugurkan kandungan," kata dia seperti dilansir laman Masrawy.
Syekh Al Badri mengatakan, beberapa alasan yang membuat aborsi tidak boleh dilakukan, di antaranya ialah berniat menghilangkan kandungan atau karena takut mengasuh dan membesarkan anak, atau ingin mengurangi anak, atau menjaga kecantikan seorang wanita, atau bahkan karena hubungan di luar nikah, dan semacamnya.