Ekonomi Kreatif Diyakini Sokong Kebangkitan Ekonomi Jatim
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. | Foto: dok. Wakaf Tani
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimistis ekonomi kreatif dapat menjadi tonggak penyokong kebangkitan ekonomi Jatim yang terdampak Covid-19. Apalagi jika dilihat berdasarkan data nasional, sektor ekonomi kreatif mampu menyumbang 20 juta lapangan kerja, termasuk di masa pandemi Covid-19.
"Jawa Timur harus serius menggarap ekonomi kreatif, karena nilai tambah terbesar yang bisa menyediakan lapangan kerja adalah ekonomi kreatif," kata Emil, Ahad (6/2).
Generasi muda, lanjut Emil, dapat menjadi lokomotif ekonomi kreatif di Bumi Majapahit. Baik itu di bidang pariwisata, maupun di bidang udaha makanan dan minuman. Apalagi, kata dia, generasi muda kini banyak bersentuhan langsung dengan teknologi dan memahami seluk-beluk perkembangan industri kreatif.
"Di Jatim, gerakan ini tidak hanya bertumpu pada pemerintah saja tetapi sebenarnya ada penggerak di tengah masyarakat yang benar-benar melakukan terobosan-terobosan. Di antaranya pemuda," ujar Emil.
Menurut Emil, yang paling tampak maju di dunia industri kreatif saat ini adalah perkembangan dalam digital art dan game. Ia mencontohkan, tren metaverse ataupun Non Fungible Tokens (NFT) yang kini banyak menjadi pembahasan.
Generasi muda Jatim pun diakuinya sudah akrab dengan hal itu melalui permainan game. Baik dengan membuat avatar di dalam game, hingga penggunaan virtual reality (VR).
Emil mengaku, Pemprov Jatim bakal memfasilitasi potensi anak muda dengan program 100 titik kreatif yang rencananya akan dirintis di Jatim. Ia menekankan, fungsi pemerintah adalah memberi ruang agar dikreasikan dengan program-program pemerintah yang ada.
"Dalam waktu dekat ada program 100 titik kreatif yang mana beberapa titik kreatif ini akan dirintis di Jatim," kata Emil.
Pemprov Jatim juga diakuinya terus menggenjot ekonomi kreatif melalui program Porekraf atau Portal Ekonomi Kreatif. Program ini bertitik tumpu pada penemuan produk kreatif, insan kreatif, dan peminat kreatif.
Selain itu, terdapat Millennial Job Center yang memberi ruang serta peluang bagi para pemuda pekerja lepas atau freelancer. "Ada yang fotografi, produk grafik, desain multimedia. Ada juga content creator, dan banyak macam lainnya," ujarnya.