REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Tafsir Alquran Muchlis Hanafi mengatakan surat An Nisa ayat 34 sering disalahpahami dan berujung pada pendzaliman Islam.
"Kata وَاضْرِبُوهُنَّ yang berarti 'pukullah mereka (istri)' memang sering disalahpahami dan karena kesalahpahaman itu membuat Islam sering terdzalimi dari dua sisi. Pertama dari umatnya yang salah paham sehingga melakukan bahkan melegalkan kekerasan terhadap istri dan keluarga,” ujarrnya saat dihubungi Republika, Ahad (6/2/2022).
Kedua, kesalahpahaman dari mereka di luar Islam yang menilai Islam adalah agama yang mendukung atau membolehkan kekerasan. Islam itu kejam, dan lainnya. Padahal itu bermuara dari kesalahpahaman terhadap ayat tersebut.
Kesalahpahaman tersebut, menurutnya, bermula dari misinterpretasi kata قَوَّامُونَ yang diartikan sebagai pemimpin. Ini menyebabkan terbentuknya pemahaman bahwa derajat lelaki lebih tinggi dari wanita.
“Itu jelas tidak benar. Hubungan lelaki dan wanita itu adalah berpasangan, bukan subordinasi (hirarki antara atasan dan bawahan). Perempuan itu bukan budak, dan diantara lelaki dan wanita itu ada kesetaraan, ada persamaan, keberpasangan,” kata Imam Besar Masjid Bayt Al-Qur’an Pondok Cabe itu.