Ahad 06 Feb 2022 22:28 WIB

Permadani Ikonik Bergambar Guernica Kembali ke Markas PBB

Guernica adalah karya Picasso yang suarakan protesnya atas pengeboman Kota Guernica

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Guernica adalah karya Picasso yang menyuarakan protesnya atas pengeboman Kota Guernica di Spanyol.
Foto: EPA/ Ian Langsdon
Guernica adalah karya Picasso yang menyuarakan protesnya atas pengeboman Kota Guernica di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Permadani ikonik Guernica karya Pablo Picasso kembali ke tempat kehormatannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu (5/2/2022). Karya yang dianggap oleh banyak kritikus seni sebagai lukisan anti-perang paling kuat dalam sejarah ini selama setahun menghilang dari markas PBB di New York.

Benda yang ditenun oleh Atelier J. de la Baume-Durrbach ini digantung kembali di luar bangunan Dewan Keamanan. Sejak Februari 2021, tembok kuning tempat menggantungnya sudah kosong. Permadani itu dipesan untuk pembuatan pada 1955 oleh mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) dan gubernur New York Nelson Rockefeller. Benda ini ditawarkan kepada PBB dengan status pinjaman pada 1984.

Baca Juga

Keluarga Rockefeller menyumbangkan tanah untuk membangun kompleks PBB di atas tanah di mana ditemukan jenazah di tengah abu Perang Dunia II. Dalam kata-kata Piagam PBB, tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi penerus dari bencana perang.

Ketika markas besar PBB sedang menjalani renovasi besar-besaran mulai 2009, permadani itu dikembalikan ke Yayasan Rockefeller untuk diamankan. Permadani itu dipasang kembali pada September 2013 ketika renovasi selesai.

Awal tahun lalu, putra mendiang wakil presiden dan gubernur yang memiliki permadani Guernica, Nelson A. Rockefeller, Jr., memberi tahu PBB tentang niatnya untuk mengambilnya kembali. PBB mengembalikannya kepadanya pada Februari 2021. Rockefeller mengatakan dalam sebuah pernyataan Sabtu bahwa permadani itu dikembalikan lagi dengan status pinjaman ke PBB. Dia bermaksud untuk menyumbangkan karya itu ke National Trust for Historic Preservation di masa depan.

"Permadani Guernica dengan simbolisme yang menyelidik penggambaran aspek mengerikan dari sifat manusia, bergulat dengan kekejaman, kegelapan, dan juga benih harapan dalam kemanusiaan," ujar Rockefeller dalam sebuah pernyataan.

"Permadani Guernica dimaksudkan untuk dirasakan dan ditafsirkan, dengan Picasso menolak untuk membagikan pesannya ketika ditanya," katanya.

Rockefeller mengungkapkan senang dan sangat berterima kasih atas pengawasan yang cermat dalam menjaga permadani oleh PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres. "Saya bersyukur permadani akan dapat terus menjangkau segmen populasi dunia yang lebih luas dan meningkatkan kemampuannya untuk menyentuh kehidupan dan mendidik," terangnya.

"Ini adalah berita yang paling disambut baik karena kita mengakhiri tahun yang sulit dari kesulitan dan perselisihan global," ujar Guterres dalam surat 1 Desember 2021 kepada Rockefeller.

Pemimpin PBB ini menyatakan permadani Guernica berbicara kepada dunia tentang kebutuhan mendesak untuk memajukan perdamaian dan keamanan internasional. "Kami merasa terhormat untuk melayani sebagai pelayan yang cermat dari karya ikonik yang unik ini, saat kami mengambil inspirasi dari pesannya," katanya.

Lukisan asli Guernica berada di Museo Reina Sofía di Madrid, Spanyol. Gambar dengan warna abu-abu, hitam, dan putih ini menunjukkan protes Picasso atas pengeboman ibu kota Basque Guernica selama perang saudara Spanyol.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement