REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 16 korban kecelakaan bus pariwisata Bukit Bego atau Kedung Buweng di Jalan Imogiri Bantul pada Ahad (6/2/2022) dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk mendapatkan perawatan. Prosedur penanganan korban dilakukan di IGD.
Kepala IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Ahmad Muttaqin 'Alim mengatakan, telah dilakukan pertolongan lewat pemilihan prioritas pasien. Dari pemilihan prioritas diketahui 11 orang mengalami luka ringan-berat dan lima orang meninggal dunia.
"Pasien meninggal langsung ke ruang jenazah. Pasien berat dan sedang dirawat di IGD dan pasien ringan di ruang rawat hijau," kata Muttaqin, Senin (7/2/2022).
Ia menerangkan, tidak ada kendala selama proses perawatan dan penanganan maupun identifikasi korban. Sebanyak 11 korban masih menjalani rawat inap dan belum ada korban pulang. Sedangkan, untuk proses pemulangan jenazah harus dirapatkan lagi.
Mereka dibawa ke RS PKU Muhammadiyah oleh tim relawan Ambulance Mu. Relawan mendapat panggilan pukul 00.30 WIB untuk mengirimkan armada ke lokasi kecelakaan. Selanjutnya relawan Ambulance Mu membantu korban kecelakaan bus pariwisata bernopol AD 1507 EH itu.
Pertama, diluncurkan tiga unit dari PCM Dlingo, PCM Imogiri dan SMK Muh Imogiri. Setelah itu, 12 Ambulance Mu lainya dari Pajangan 1&2, Kasihan 1&2, Donotirto, Pundong, Banguntapan Utara, Jetis, Artha Amanah, Sewon Selatan, dan Dlingo 2.
Ketua Forum Ambulance Mu Kabupaten Bantul, Ardi Kiswanto menuturkan, saat tiba di lokasi tim langsung melakukan tindakan pertolongan awal emergency. Lalu melakukan stabilisasi, mobilisasi korban ke RS rujukan baik RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RSUD.
Meski korban sudah berada di rumah sakit, relawan Ambulance Mu masih tetap berjaga di tiga lokasi. Ada empat ambulance di RS PKU Muhammadiyah Bantul, tiga di RS Nur Hidayah dan dua di PMI. Mereka disiagakan untuk pemulangan jenazah ke Sukoharjo.
"Tim relawan Ambulance Mu dan armada ambulance relawan lainnya masih menunggu instruksi dari pemerintah daerah mengenai pemulangan jenazah korban kecelakaan," ujar Ardi.