Senin 07 Feb 2022 08:20 WIB

Rusia Diterjang Wabah Covid-19, Kasus Naik 10 Kali Lipat dalam Sebulan

Tambahan kasus Covid-19 di Rusia mencapai 2.800 dalam sehari

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung berjalan di rumah sakit COVID-19 di Kommunarka, di luar Moskow, Rusia, Senin, 22 November 2021.
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung berjalan di rumah sakit COVID-19 di Kommunarka, di luar Moskow, Rusia, Senin, 22 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan rekor jumlah harian infeksi virus Covid-19. Kasus mengalami lonjakan sepuluh kali lipat dari sebulan lalu ketika varian omicron yang sangat menular menyebar ke seluruh negeri.

Angka 189.071 infeksi baru yang dirilis oleh gugus tugas virus corona pada Ahad (06/2/2022) adalah sekitar 2.800 kasus lebih banyak dari hari sebelumnya dan melanjutkan lonjakan yang dimulai pada pertengahan Januari. Pada awal tahun, kasus baru setiap hari sekitar 17.000.

Baca Juga

Meskipun jumlah infeksi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, gugus tugas melaporkan bahwa kematian harian akibat Covid-19 tetap stabil atau sedikit menurun. Sebanyak 661 kematian tercatat pada Ahad, dibandingkan dengan 796 pada 6 Januari. Untuk seluruh perjalanan pandemi, gugus tugas telah melaporkan 12,8 juta infeksi dan 335.414 kematian, jumlah kematian tertinggi sejauh ini di Eropa.

Meskipun infeksi melonjak, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada asosiasi bisnis top Rusia pekan lalu bahwa pihak berwenang tidak merencanakan lockdown atau pembatasan tambahan lainnya. Selain itu, pemerintah mencabut pembatasan isolasi mandiri tujuh hari bagi mereka yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

Rusia hanya memiliki satu karantina, selama enam minggu pada 2020 dan pada Oktober 2021 banyak orang diperintahkan untuk tidak bekerja selama sekitar satu minggu. Namun selain itu, kehidupan di sebagian besar negara cenderung tetap normal.

Dalam beberapa pekan terakhir, semakin banyak wilayah Rusia mulai memberlakukan pembatasan bagi warga yang berusia di bawah 18 tahun. Para pejabat mencatat bahwa lonjakan saat ini lebih mempengaruhi anak-anak daripada yang sebelumnya.

Banyak daerah memutuskan untuk sekolah beralih ke pembelajaran jarak jauh atau liburan diperpanjang untuk siswa. Di St. Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia, anak di bawah umur untuk sementara dilarang masuk ke sebagian besar tempat umum.

Rusia mulai memvaksinasi anak-anak berusia 12-17 bulan lalu dengan suntikan vaksin Sputnik M yang dikembangkan di dalam negeri. Komposisinya sama dengan Sputnik V tetapi mengandung dosis yang lebih kecil. Menurut laporan media dan pengguna media sosial, hanya sejumlah kecil vaksin untuk remaja yang tersedia. Hanya sekitar setengah dari 146 juta orang Rusia yang telah divaksinasi sejauh ini, meskipun negara itu termasuk yang pertama di dunia yang meluncurkan suntikan Covid-19. 

Baca: Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang Naik Drastis dalam Sepekan

Baca: Seratusan Warga Kota Pekalongan Mengungsi Akibat Banjir

Baca: Kementan Terjunkan Tim Kesehatan Hewan Atasi Kasus Antraks di Gunung Kidul

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement