Senin 07 Feb 2022 09:22 WIB

Keputusan Tepat IBL di Tengah Badai Covid-19

Rencananya liga akan dilanjutkan awal Maret

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Pebasket Tangerang Hawks Basketball Club Keefe Fitrano Yoshe (kedua kiri) melakukan lay up dibayangi pebasket Prawira Bandung Moh Alan Asadi (kanan) dan Bryan Adha Elang Praditya (kiri) saat pertandingan Seri 2 Bandung Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pebasket Tangerang Hawks Basketball Club Keefe Fitrano Yoshe (kedua kiri) melakukan lay up dibayangi pebasket Prawira Bandung Moh Alan Asadi (kanan) dan Bryan Adha Elang Praditya (kiri) saat pertandingan Seri 2 Bandung Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banyaknya pemain yang terpapar covid-19 pada IBL Seri-2 Bandung. Ini membuat manajemen IBL memutuskan penghentian sementara liga basket tertinggi di tanah air tersebut.

Rencananya liga akan dilanjutkan awal Maret dengan salah satu opsinya dengan sistem gelembung terpusat di satu tempat seperti musim lalu. Padahal liga sedang berlangsung seru dan menarik. Baru separuh jalan seri dua digelar.

Seluruh tim akhirnya sudah pernah merasakan kemenangan. Kini hanya tersisa satu tim yang belum kalah yakni Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan catatan 4-0, ini karena tim asuhan Fictor Roring belum bertanding di Bandung.

Dua tim yang berhasil pecah telor di Seri-2 yang baru digelar empat hari dari delapan hari yang direncanakan adalah Bumi Borneo Pontianak dan Bima Perkasa Jogja. Bumi Borneo memetik kemenangan pertama usai mengalahkan Bali United 71-70. Sedangkan Bima Perkasa menang atas RANS PIK 57-53.

Baca juga : Fakta Penting Senegal Sebagai Juara Piala Afrika 2021

Sedangkan dua tim dengan laju sempurna di Seri-1 yang terhenti kemenangannya adalah Amartha Hangtuah Jakarta dan Dewa United Surabaya. Hangtuah ditaklukan Satria Muda Jakarta dengan skor 85-67. Sedangkan Dewa United tunduk dari West Bandit Solo dengan selisih skor mencolok 73-93.

Seri-2 Bandung ini juga menjadi tonggak kebangkitan tuan rumah Prawira. Setelah menderita dua kali kalah di seri-1, tim asuhan David Singleton ini mampu tampil meyakinkan di hadapan para pendukungnya langsung di GOR C'Tra Arena Bandung. Dua kemenangan besar langsung ditorehkan Yudha Saputera dkk, atas Bima Perkasa Jogja 75-53 dan dari Tangerang Hawks 77-44.

Meski sedang dalam penampilan terbaiknya. Prawira satu suara dengan 15 klub lainnya yang mendukung keputusan IBL untuk menghentikan liga sementara. Karena kesehatan dan keselamatan pemain dan semua yang terlibat adalah hal yang paling utama.

Yudha Saputera memberikan komentarnya tentang penundaan ini, "Sebenarnya Prawira lagi enak mainnya. Tapi keputusan ini yang terbaik, karena keselamatan dan kesehatan itu yang terpenting. Kami akan menjaga kondisi tubuh dengan melakukan workout ringan."

Baca juga : IBL Buka Opsi Lanjutkan Seri Kedua dengan Format Gelembung Terpusat

Sedangkan sang arsitek Prawira Coach David Singleton menyatakan,"Liga yang ditunda ini keputusan terbaik. Karena kesehatan diatas dari segalanya. Yang harus kita lakukan sekarang adalah tetap jaga kondisi, kita harus menjaga kesehatan kita sebelum kembali ke lapangan.

"Beberapa pertandingan terakhir kami, kami mampu menunjukkan  tentang siapa kami dan menemukan ritme yang kami inginkan."

"Saya mengatakan kepada tim untuk tetap optimis dan menjaga keyakinan mereka bahwa ini semua akan berhasil.  Kami memiliki banyak hal yang ingin dicapai tahun ini dan semuanya masih on track. Percaya bahwa ini semua akan berhasil,” ujarnya.

Sebelumnya sejumlah perwakilan klub yang dihubungi Republika.co.id, seperti Satria Muda Pertamina Jakarta, Amartha Hangtuah Jakarta, Dewa United Surabaya hingga Tangerang Hawks seirama menyatakan dukungan atas penghentian liga ini.

Baca juga : Liga Spanyol: 10 Pemain Barcelona Kalahkan Atletico, Kembali ke Empat Besar

Kini seluruh klub khususnya yang pemain dan personil pendukungnya terpapar covid-19 dapat lebih fokus dalam melakukan pemulihan kesehatan pemain. Yang masih karantina di Bandung lakukan prosedur terbaik. Sedangkan yang sudah kembali ke daerah asal harus waspada dan menjalankan protokol kesehatan lebih ketat lagi.

Manajemen IBL beserta klub dan stake holder lainnya pastinya akan melakukan evaluasi dengan apa sudah dilakukan. Usulan gelembung terpusat di satu tempat perlu menjadi pertimbangan mengingat situasi saat ini memang masih belum aman. Bahkan lonjakan kasus terus meningkat drastis.

Sebuah keputusan yang tepat menghentikan liga dalam situasi seperti saat ini. Kita berharap badai pandemi ini cepat berlalu. Sehingga kita bisa menyaksikan lagi para pebasket idola kita mengeluarkan permainan terbaiknya yang mereka miliki.

Baca juga : Tidak Tes, Gimana Cara Bisa Tahu Kita Sudah Pernah Kena Covid-19?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement