Senin 07 Feb 2022 12:29 WIB

KSP: Pemindahan IKN Keseriusan Indonesia Hadapi Pemanasan Global

Butuh upaya out of the box untuk menunjukkan komitmen menurunkan emisi karbon.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan upaya Indonesia menjawab tantangan global yang nyata, yakni pemanasan global. (Foto: Titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara)
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan upaya Indonesia menjawab tantangan global yang nyata, yakni pemanasan global. (Foto: Titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan, pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan hanya menjawab tantangan domestik Indonesia, seperti soal ketimpangan Jawa dan luar Jawa. Melalui pemindahan IKN, Indonesia sedang mencoba menjawab tantangan global yang nyata, yakni pemanasan global.

"Berdasarkan data penelitian, tanpa pengurangan emisi karbon, suhu bumi akan naik 1,5 sampai 3 derajat Celsius pada 2050. Ini tantangan nyata yang sedang dijawab Indonesia dengan pemindahan IKN," kata Wandy, dikutip dari siaran pers KSP, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Wandy menegaskan, Indonesia telah mengungkapkan komitmennya untuk turut berpartisipasi menurunkan 29 persen emisi karbon pada 2030. Bahkan dengan bantuan internasional, Indonesia bisa meningkatkannya menjadi 41 persen.

"Kita butuh akselerasi dan upaya out of the box untuk menunjukkan komitmen itu. Apalagi 2030 hanya berjarak delapan tahun dari sekarang," ujar Wandy.

Wandy optimistis, dengan mewujudkan IKN sebagai kota di dalam hutan, yang lebih dari 60 persen wilayahnya akan menjadi ruang hijau, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global.

"Pemindahan IKN adalah showcase yang nyata terhadap komitmen itu," ujarnya.

Pembangunan IKN akan menggunakan konsep smart dan green, dari mulai kawasan pemerintahan hingga permukiman. Konsep smart yang dimaksud, yakni setiap infrastruktur yang dibangun akan menggunakan teknologi modern dalam implementasinya.

Sementara, konsep green, yakni penggunaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Sehingga setiap infrastruktur yang dibangun dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan di IKN Nusantara. 

"Misalnya, akses antara satu tempat ke tempat lain harus ditempuh dalam 30 menit maka diperlukan peran teknologi ramah lingkungan," kata Wandy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement