REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa buruh yang tergabung dalam berbagai kelompok mulai mendatangi kawasan depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022). Dari pantauan di lokasi, massa datang menggunakan sepeda motor dan beberapa kendaraan roda empat sekitar pukul 10.28 WIB.
Mereka datang dari arah Semanggi menuju ke depan gedung DPR RI sambil membunyikan klakson kendaraan masing-masing. Saat ingin mendekati gedung, polisi dengan pengeras suara langsung mengimbau massa untuk tidak parkir di depan gedung melainkan di pintu 10 Senayan.
Massa pun menuruti imbauan tersebut dan langsung mengurungkan niat untuk parkir di depan gedung DPR RI. Ratusan personel polisi saat ini masih bersiaga di depan gedung DPR RI.
Beberapa petugas yang berjaga ada yang memakai seragam hazmat (hazardous material) lengkap dengan masker. Hingga saat ini, massa buruh yang memarkirkan kendaraan di pintu 10 Senayan masih dalam perjalanan menuju depan gedung DPR RI.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers secara daring pada Ahad (6/2/2022) mengatakan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI pada Senin (7/2/2022). Aksi ribuan buruh di Jabodetabek tersebut menuntut empat agenda, yakni penolakan omnibuslaw cipta kerja, mengabulkan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden, revisi UU KPK, dan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).