Senin 07 Feb 2022 12:41 WIB

Argentina Bergabung dengan Inisiatif Belt and Road China

Belt and Road merupakan perjanjian investasi dan kerja sama multi-triliun dolar

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera Argentina
Foto: AP
Bendera Argentina

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina telah bergabung dengan Belt and Road Initiative yang diinisiasi China. Belt and Road merupakan perjanjian investasi dan kerja sama senilai multi-triliun dolar.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Presiden Argentina Alberto Fernandez dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing. Selama pertemuan, kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan upaya memperdalam kerja sama politik, komersial, ekonomi, ilmiah dan budaya antara Argentina dan China.

Argentina ikut berpartisipasi dalam inisiatif infrastruktur, yang mendorong kemitraan perdagangan dan investasi dengan lebih dari 140 negara. Partisipasi tersebut akan mendorong Argentina untuk memperluas perjanjian investasi dan kerja sama dengan negara lain. Fernandez mengatakan, Belt and Road menjadi peluang konkrit untuk mendorong investasi asing langsung China di Argentina

"Kami sepakat untuk memasukkan Argentina ke dalam Jalur Sutra (Inisiatif). Ini adalah berita bagus. Negara kami akan memperoleh lebih dari 23 miliar dolar AS dari investasi China," ujar Fernandez, dilansir Anadolu Agency, Senin (7/2).

Presiden Xi mengumumkan inisiatif Belt and Road pada 2013. Skema ini merupakan inisiatif pembangunan dan investasi dari Asia Timur melalui Timur Tengah hingga Eropa. Inisiatif tersebut mendorong China untuk mengembangkan hubungan dengan negara-negara di sepanjang jalur Belt and Road melalui koordinasi politik, konektivitas infrastruktur, integrasi perdagangan, dan keuangan.

Pada 2020, China meluncurkan sejumlah satelit baru ke ruang angkasa untuk membantu proyek pembangunan dalam inisiatif Belt and Road. Menurut harian China, Global Times, satelit obeservasi dengan resolusi tinggi, Gaofen-9 02 diluncurkan pada Ahad pukul 4.35 waktu setempat.Satelit tersebut adalah yang ketiga diluncurkan oleh China dalam dua hari terakhir.

Sebelumnya Cina telah meluncurkan dua satelit percobaan dengan teknologi baru. Peluncuran tersebut termasuk satelit Internet of Things (IoT) narrowband yang disebut Hede-4 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Provinsi Gansu, China Barat Laut. Satelit diluncurkan menggunakan roket Long March-2D. Peluncuran ini adalah penerbangan ke 333 dari roket Long March.

Satelit Geofen-9 02 mampu mengambil gambar permukaan bumi dengan resolusi kurang dari satu meter. Gambar ini akan digunakan untuk survei tanah, perencanaan kota, desain jaringan jalan, pertanian, dan bantuan bencana. Gambar permukaan bumi juga digunakan untuk mendukung pembangunan proyek dalam inisiatif Belt and Road.

Inisiatif ini merupakan strategi pembangunan global yang diadopsi oleh pemerintah Cina pada 2013, yang melibatkan pengembangan infrastruktur dan investasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement