Senin 07 Feb 2022 21:00 WIB

Bersama Imam Al-Azhar, Biden Serukan Persaudaraan antar Manusia

Biden dan Imam Al Azhar menyerukan persaudaraan antar manusia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Bersama Imam Al-Azhar, Biden Serukan Persaudaraan antar Manusia. Foto:  Perdamaian (ilustrasi).
Foto: cotwguides.com
Bersama Imam Al-Azhar, Biden Serukan Persaudaraan antar Manusia. Foto: Perdamaian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden bergabung dengan Paus Fransiskus dan seorang Imam Al-Azhar, Sheikh Ahmad al-Tayyeb, dalam menyerukan kerja sama global yang lebih besar. Kerja sama diperlukan dalam memerangi pandemi Covid-19, perubahan iklim, serta krisis dunia lainnya.

Vatikan merilis pernyataan dari Biden ini bersamaan dengan Hari Internasional Persaudaraan Manusia, perayaan antaragama dan pemahaman multikultural yang ditunjuk PBB. Hal ini terinspirasi oleh dokumen penting yang ditandatangani pada 4 Februari 2019 di Abu Dhabi, oleh Paus Fransiskus dan Sheikh Ahmad al-Tayyeb.

Baca Juga

Dokumen tersebut menyerukan saling pengertian dan solidaritas yang lebih besar untuk menghadapi masalah yang dihadapi dunia. Dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, inisiatif telah berlanjut untuk membuat komisi tingkat tinggi untuk menyebarkan pesan, dan perayaan hari Jumat termasuk pesan video dari Fransiskus yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.

"Dalam kurun waktu yang terlalu lama, pandangan yang sempit dimana satu orang berhasil yang lain harus gagal, telah menyebabkan konflik dan krisis yang saat ini terlalu besar untuk diselesaikan oleh satu bangsa atau satu orang saja," ujar Biden dalam pernyataannya, dikutip di The Globe and Mail, Senin (7/2).

Lebih lanjut, ia menyebut kondisi saat ini mengharuskan setiap pihak untuk berbicara satu sama lain dalam dialog terbuka untuk mempromosikan toleransi, inklusi dan pemahaman bersama.

Biden yang merupakan seorang Katolik, bertemu dengan Fransiskus pada Oktober dalam audiensi panjang yang membahas tentang perubahan iklim, kemiskinan dan pandemi.

“Kita semua hidup di bawah langit yang sama, terlepas di mana dan bagaimana kita hidup, warna kulit, agama, kelompok sosial, jenis kelamin, usia, kondisi ekonomi, atau kondisi kesehatan kita. Kita semua berbeda namun setara, dan masa pandemi ini telah menunjukkannya dengan jelas,” kata Fransiskus dalam pesannya.

Di sisi lain, dalam pesannya Al-Tayyib menyapa “saudaraku terkasih” Fransiskus dan memanggilnya “rekan yang tak henti-hentinya berani di jalan persaudaraan dan perdamaian”.

“Kami telah memulai jalan ini dengan harapan akan dunia baru yang bebas dari perang dan konflik, di mana yang ketakutan diyakinkan, yang miskin ditopang, yang rentan dilindungi dan keadilan ditegakkan,” katanya.

Meski tujuan yang mereka perjuangkan tidak dapat diterima oleh para penghasut perang, dia mengatakan jalan perdamaian telah ditentukan sebelumnya bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan.  

Sumber:

https://www.theglobeandmail.com/world/article-biden-joins-pope-francis-imam-in-calling-for-human-fraternity/

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement