Senin 07 Feb 2022 13:37 WIB

Seorang Guru Dibunuh di Halaman Sekolah

Pelaku diketahui merupakan mantan suami korban.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang guru kelas 5B SDN 032 Tilil berinisial AR (50 tahun) Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung tewas dibunuh di bagian dalam gerbang sekolah. Korban ditusuk oleh mantan suaminya berinisial N, Senin (7/2/2022) pukul 07.00 Wib. Korban tewas seketika di tempat kejadian perkara.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SDN 032 Prihatna mengungkapan peristiwa nahas ini terjadi pukul 07.00 Wib saat guru-guru dan siswa sudah berada di ruangan. Korban yang tengah berjalan dari gerbang menuju kelas langsung ditusuk beberapa kali oleh pelaku di bagian perut.

Baca Juga

"Pelaku seperti mempersiapkan diri dari rumah bawa pisau dapur tajam mengejar korban," ujarnya saat ditemui di SDN 032 Tilil Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

Setelah menusuk korban, pelaku mengancam penjaga sekolah dan guru lainnya. Pelaku pun sempat berkata kepada orang yang berada di sekitarnya bahwa tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian.

"Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian," katanya.

Ia melanjutkan jenazah korban dibawa oleh tim Inafis Polrestabes Bandung ke Rumah Sakit Sartika Asih sedangkan pelaku sendiri telah dibawa ke ke Polsek Coblong. Prihatna mengatakan pada Jumat kemarin sempat mendamaikan pelaku dan korban yang terlibat cekcok.

"Saya Jumat mendamaikan, pelaku marah-marah di kelas tapi saya amankan tidak baik bagi kejiwaan anak-anak ajak bicara di ruang sekolah beliau agak reda. Bu Ati menelepon Polsek Coblong datang dari pihak kepolisian dua orang terjadi diskusi dan saling memanfaatkan," katanya.

Prihatna mengaku tidak menyangka terjadi penusukan dilakukan pelaku kepada korban. Ia mengatakan pelaku diketahui dendam terhadap korban yang tidak melibatkannya dalam proses pernikahan anak keduanya Restu.

"Motif ada dendam pada 12 Februari anak mereka mau menikah nah si pelaku merasa sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan tersebut," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement