Senin 07 Feb 2022 15:25 WIB

Sejumlah Siswa Berada di Kelas Saat Guru di Bandung Dibunuh

Tidak ada siswa SD yang melihat kejadian penusukan di halaman sekolah.

Rep: Antara, Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ratna Puspita
Kepala Sekolah Dasar (SD) Tilil 032 Osa menyebut, ada sejumlah siswa yang sudah masuk di kelas ketika adanya peristiwa pembunuhan seorang guru di halaman sekolah tersebut. (Foto: Ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Kepala Sekolah Dasar (SD) Tilil 032 Osa menyebut, ada sejumlah siswa yang sudah masuk di kelas ketika adanya peristiwa pembunuhan seorang guru di halaman sekolah tersebut. (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Sekolah Dasar (SD) Tilil 032 Osa menyebut, ada sejumlah siswa yang sudah masuk di kelas ketika adanya peristiwa pembunuhan seorang guru di halaman sekolah tersebut. Peristiwa pembunuhan seorang guru berinisial AR (50 tahun) itu terjadi di halaman sekolah pada Senin (7/2/2022) sekitar pukul 07.00 WIB. 

Guru itu diduga ditikam dan tewas seketika di tempat dengan kondisi terkapar. “Yang sudah masuk ini ada beberapa anak yang masuk ke kelas," kata dia, di gedung SD Tilil 032, Bandung, Jawa Barat, Senin. 

Baca Juga

Kendati demikian, menurut dia, tidak ada siswa SD yang melihat peristiwa itu karena hanya sedikit siswa yang sudah datang di kelas. Selain itu, sejumlah guru lain juga melarang siswa untuk keluar kelas.

Setelah itu, menurut dia, seluruh siswa dipulangkan ke rumah masing-masing dan sekolah itu juga diliburkan untuk sementara waktu. "Jadi hari ini mungkin sampai hari Jumat ini sekolah pembelajaran jarak jauh saja, daring lagi," kata Osa.

AR tewas ditusuk oleh mantan suaminya berinisial N. Korban yang tengah berjalan dari gerbang menuju kelas langsung ditusuk beberapa kali di bagian perut oleh N. 

Setelah menusuk korban, pelaku mengancam penjaga sekolah dan guru lainnya. "Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian," kata Wakil Kepala SDN 032 bidang Kesiswaan Prihatna.

Prihatna mengatakan, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok pada Jumat (4/2/2022). Ia mengatakan, pelaku dendam terhadap korban yang tidak melibatkannya dalam proses pernikahan anak kedua mereka pada 12 Februari 2022.

Korban tidak ingin melibatkan mantan suaminya karena pelaku tidak pernah mengurus anak dan korban. "Alasan korban dan anaknya tidak melibatkan ayah kandung karena dari balita tidak diurus pelaku," katanya. 

Namun, Prihatna mengaku tidak menyangka terjadi penusukan dilakukan pelaku kepada korban. "Saya Jumat mendamaikan, pelaku marah-marah di kelas tapi saya amankan tidak baik bagi kejiwaan anak-anak ajak bicara di ruang sekolah beliau agak reda. Bu Ati menelepon Polsek Coblong datang dari pihak kepolisian dua orang terjadi diskusi dan saling memanfaatkan," katanya. 

Jenazah korban sudah dibawa oleh tim Inafis Polrestabes Bandung ke Rumah Sakit Sartika Asih sedangkan pelaku telah dibawa ke ke Polsek Coblong. "Pelaku menggunakan pisau dapur yang dibawa dan dilakukan penusukan. Ibu guru tersebut seketika meninggal di tempat," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Tri.

photo
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SDN 032 Tilil Kota Bandung Prihatna menjelaskan peristiwa penusukan terhadap seorang guru berinisial AR oleh mantan suaminya, Senin (7/2/2022). - (Republika/M Fauzi Ridwan)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement