REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 3,69 persen sesuai ekspektasi pemerintah di mana angka pertumbuhan mencapai kisaran 3,7 persen. Memasuki 2022, pemerintah menyatakan akan lebih fokus pada upaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri.
Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan sejumlah kebijakan telah ditempuh untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dari masyarakat agar lebih meningkatkan belanja setidaknya pada kuartal pertama tahun ini.
"Seperti kebijakan pemberian pembebasan PPnBM untk kendaraan roda empat, insentif PPN sektor properti, serta Kredit Usaha Rakyat 3 persen hingga Juni 2022," kata Iskandar kepada Republika.co.id, Senin (7/2/2022).
Di satu sisi, pemerintah juga tetap menjalankan program perlindungan sosial untuk masyarakat miskin ekstrem serta bantuan tunai bagi para pedagang kali lima dan warung.
Adapun kebijakan di bidang pangan, salah satunya telah dilakukan penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng yang sebelumnya mengalami lonjakan signifikan hampir dua kali lipat.
"Pemerintah juga terus mempercepat vaksinasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan leveling PPKM disertai disiplis protokol kesehatan," katanya.
Iskandar mengatakan, pemerintah optimistis dengan pengendalian Covid-19 yang jauh lebih baik, diharapkan ekonomi bisa terus membaik dengan laju pertumbuhan sepanjang tahun ini di kisaran 5,2 persen.