REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 319 unit rumah di Desa Tasikrejo, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah terdampak bencana banjir pada Ahad (6/2/2022).
Banjir terjadi pada pukul 17.30 WIB setelah sebelumnya desa tersebut diguyur hujan dengan itensitas tinggi.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang melaporkan, terdapat 504 KK terdampak dari banjir dengan ketinggian muka air 10 – 15 sentimeter tersebut," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (7/2/2022).
Selain itu, dia melanjutkan, banjir juga mengakibatkan beberapa infrastruktur tergenang, seperti empat unit fasilitas pendidikan, 50 hektare tambak, 155 hektare sawah dan 5 hektare kebun melati.
Untuk mempercepat penanganan darurat, dia menyebutkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri dan perangkat desa langsung melakukan evakuasi dengan perahu karet dan kaji cepat, serta pengamanan di sekitar lokasi terdampak.
Sebelumnya, dia menyebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Kabupaten Pemalang akan mengalami hujan ringan hingga sedang pada Senin (7/2) hingga Rabu (9/2).
Sementara itu untuk wilayah Jawa Tengah lainnya berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Merespons kondisi tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, agar mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan meghadapi banjir mengingat musim hujan diperkirakan masih berlangsung pada Februari ini, antara lain dengan memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir.
"Kemudian jika banjir sudah terjadi agar mewaspadai adanya tempat-tempat yang tertutup banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik di rumah masing-masing jika diperlukan," katanya.