REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut sebuah peneliti, peningkatan olahraga setiap hari selama lebih dari 10 menit bisa mencegah lebih dari 100 ribu kematian. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association Internal Medicine (JAMA Network), tim dari National Institutes of Health (NIH) National Cancer Institute dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menggunakan data monitor aktivitas.
Data monitor tersebut untuk memperkirakan dampak kesehatan masyarakat dari peningkatan kecil aktivitas fisik, di seluruh populasi orang dewasa Amerika Serikat. Para penulis memperkirakan bahwa jika orang dewasa berusia 40 hingga 85 tahun atau lebih meningkatkan aktivitas fisik sedang hingga berat sebanyak 10 menit per hari, sekitar 6,9 persen kematian tahunan dapat dihindari.
Persentase itu setara mencegah 111.174 kematian per tahun. Selain itu, aktivitas fisik 10 menit ini juga memiliki banyak manfaat yang dikaitkan dengan peningkatan aktivitas yang lebih besar, dengan manfaat serupa yang diamati bagi lelaki maupun perempuan. Penelitian juga dilakukan pada orang Amerika-Meksiko, orang Amerika kulit hitam non-Hispanik, dan orang Amerika kulit putih non-Hispanik.
Sementara penelitian sebelumnya bergantung pada laporan aktivitas fisik yang kurang dapat diandalkan, pengambilan sampel yang mudah dalam pemilihan kohort, dan peningkatan yang relatif besar dalam tingkat aktivitas populasi. Kali imi penulis menggunakan data monitor aktivitas dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES).
Data juga termasuk oversampling non-Hispanik Hitam dan Meksiko Amerika. Para peneliti memasangkan data pemantauan aktivitas selama sepekan dari peserta NHANES antara 2003-2006, bersama dengan data Indeks Kematian Nasional yang tersedia hingga akhir 2015.
“Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang memperkirakan jumlah kematian yang dapat dicegah melalui aktivitas fisik, menggunakan pengukuran berbasis akselerometer di antara orang dewasa AS sambil mengakui bahwa peningkatan aktivitas mungkin tidak mungkin dilakukan oleh semua orang,” tulis para penulis.
“Namun, pemantauan satu pekan mungkin tidak mencerminkan perubahan aktivitas dari waktu ke waktu, dan desain studi observasional membatasi penentuan langsung kausalitas,” tulis para penulis itu lebih lanjut.
National Cancer Institute menyoroti bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan aktivitas fisik meningkatkan kesehatan manusia, mengurangi risiko beberapa penyakit kronis yang menyebabkan kematian dini, termasuk beberapa jenis kanker