REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada sejumlah sekolah di Jabar akan dilakukan secara mikro. Artinya, evaluasi PTM akan diarahkan berdasarkan setiap kecamatan.
Menurut Ridwan Kamil, evaluasi PTM harus dilakukan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah, termasuk menginfeksi pelajar. Hal itu terjadi di SMAN 3 Bandung, terdapat 19 siswa yang dinyatakan positif Covid-19, pada Senin (7/2/2022). Selain itu, sebanyak 12 siswa SMAN 5 Bandung dinyatakan terpapar Covid-19 pada Kamis (3/2/2022).
Sementara itu di Bogor, sembilan sekolah setingkat SMA yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan jumlah pasien positif sebanyak 33 kasus tercatat pada 31 Januari 2022 lalu. Sekolah tersebut antara lain SMAN 6 sebanyak 15 kasus, SMA Bina Insani sebanyak 10 kasus, SMAN 1 sebanyak dua kasus, SMA Regina Pacis satu kasus, SMAN 2 satu kasus.
Kemudian, SMAN 3 satu kasus, SMAN 7 satu kasus, SMAN 8 satu kasus dan SMAN 10 satu kasus.
"Jadi evaluasi PTM nanti diarahkan per-kecamatan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin petang (7/2/2022).
Emil mencontohkan, untuk Bogor ke arah Banten cenderung lebih sedikit yang terpapar Covid-19. Sementara Bogor ke arah Jakarta cukup tinggi. Maka PTM di Bogor ke arah Jakarta tidak sama dengan kebijakan PTM Bogor yang ke arah Banten.
"Itu yang saya sampaikan, level tiga ada iya bahwa penerapannya akan diskalakan secara mikro," katanya.
Baca: Manggis dari Perkebunan Purwakarta Diekspor ke China
Baca: ‘Evaluasi PTM Harus Secara Berkala’
Baca: Covid-19 Meningkat, Puskesmas Surabaya Diminta Buka Layanan 24 Jam